Menhub Targetkan Harga Tiket Pesawat Turun sebelum Nataru

- Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menargetkan harga tiket pesawat turun sebelum Nataru.
- Satgas penurunan harga tiket pesawat melibatkan banyak Kementerian dan Lembaga terkait.
- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menyatakan semangat Satgas adalah demi kemudahan akses dan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menargetkan harga tiket pesawat bisa turun sebelum perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini.
Ia mengatakan masih menunggu hasil koordinasi dari Satgas penurunan harga tiket pesawat yang masih menggodok kebijakan tersebut.
"Kami lagi masih menunggu, harapannya sebelum Nataru ini kita sudah bisa dapat hasil dari satgas itu," ujarnya saat ditemui di gedung Kemenhub Jakarta, Rabu (30/10/2024).
1. Satgas penurunan tiket pesawat dibentuk Juli 2024

Adapun satgas penurunan harga tiket pesawat dibentuk pada Juli 2024 yang lalu.
Satgas ini melibatkan beberapa kementerian atau lembaga dan asosiasi terkait, yakni; Kementerian Keuangan, Kemenparekraf, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bersama, BPKP, KPPU, dan IAMSA (Indonesia Aircraft Maintenance Service Association).
2. Semangatnya satgas adalah turunkan harga tiket pesawat

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa semangat dari Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat adalah demi kemudahan akses dan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
"Semangatnya adalah adanya Satgas untuk menurunkan harga tiket pesawat ini akan terus kita kelola. Karena, seperti yang saya sampaikan, kita mengutamakan kemudahan, kenyamanan, serta nilai ekonomi untuk masyarakat," ujar AHY.
Untuk mendukung kemajuan ekonomi di daerah, biaya transportasi perlu lebih efisien.
"Jika kita ingin perekonomian daerah maju dan berkembang, biaya transportasi, termasuk biaya pergerakan orang dan barang, harus semakin terjangkau," jelas AHY.
3. Tingginya biaya pengaruhi mobilitas dan produktvitas

AHY juga menyoroti tingginya biaya transportasi dapat berdampak pada mobilitas dan produktivitas.
"Jika biaya masih terlalu tinggi, hal ini akan berdampak pada mobilitas dan produktivitas. Kami akan terus mengawal ini ke depannya," tambahnya.