Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menkeu Purbaya Akui Efisiensi Belanja Berdampak ke Ekonomi

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
  • Kalau belanja negara tak dioptimalkan, pertumbuhan ekonomi seret
  • Realisasi belanja negara hingga semester I-2025 baru mencapai Rp 1.406 triliun atau 38,8 persen dari pagu anggaran
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, menilai efisiensi belanja yang dijalankan pemerintah dalam beberapa waktu terakhir memberikan dampak negatif terhadap perekonomian nasional. Pasalnya, kontraksi belanja pemerintah yang terjadi dalam dua kuartal terakhir turut berimbas pada melambatnya pertumbuhan ekonomi.

“Saya lihat pada dua kuartal terakhir, pertumbuhan belanja pemerintah negatif. Belum tahu salahnya di mana, entah karena efisiensi atau hal lain. Namun yang jelas, itu membawa dampak negatif ke perekonomian,” kata Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (8/9/2025).

1. Kalau belanja negara tak dioptimalkan, pertumbuhan ekonomi seret

ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)

Purbaya mengatakan, pentingnya keseimbangan antara menjaga kesehatan fiskal dan memastikan optimalisasi belanja negara. Apabila belanja pemerintah yang tidak maksimal, maka akan menghambat laju perekonomian nasional.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), belanja pemerintah mengalami kontraksi sebesar 0,33 persen secara tahunan (year-on-year) pada kuartal II-2025. Meski membaik dibanding kuartal sebelumnya karena konsumsi pemerintah terkontraksi hingga 1,38 persen, tetapi kondisi ini perlu menjadi perhatian pemerintah. Selain itu, realisasi belanja negara hingga semester I-2025 baru mencapai Rp 1.406 triliun atau 38,8 persen dari pagu anggaran yang sebesar Rp 3.621,3 triliun.

“Kalau gak dibelanjakan, perekonomian tidak berjalan. Runtuh juga nanti ekonominya. Jadi fiskalnya sehat, tapi kita pastikan gak mengganggu sistem keuangan, dan belanjanya bisa optimal,” kata Purbaya.

2. Presiden ingin pertumbuhan ekonomi terakselerasi lebih cepat

ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)

Presiden Prabowo, kata dia, berpesan agar membalik arah ekonomi dan menciptakan pertumbuhan yang lebih cepat. Hal itu akan menjadi fokus pekerjaannya ke depan. Selain itu, dirinya akan melihat kondisi keuangan dan instrumen apa saja yang masih bisa dioptimalkan agar perekonomian dapat berjalan lebih cepat.

“Itu yang akan kita kerjakan ke depan, saya akan melihat di keuangan ada apa, instrumen apa yang masih bisa kita optimalkan, di situ akan kita maksimalkan supaya ekonominya jalan lebih cepat,” kata dia.

3. Menkeu Purbaya akan meminta masukan kepada Sri Mulyani terkait keuangan negara

Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers, Senin (2/6/2025). (IDN Times/Muhammad Ilman Nafi'an)
Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers, Senin (2/6/2025). (IDN Times/Muhammad Ilman Nafi'an)

Ia juga mengungkapkan rencananya untuk meminta masukan dari Menteri Keuangan sebelumnya, Sri Mulyani Indrawati. Langkah ini diambil sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap hambatan dalam pengelolaan keuangan negara.

“Kami akan kulo nuwun dengan Bu Sri Mulyani. Di sini saya akan mempelajari pesan-pesan dari beliau untuk mengetahui kelemahan-kelemahannya apa. Pengetahuan itu amat berguna bagi saya dan teman-teman di sini agar bisa lebih mengoptimalkan dorongan fiskal ke perekonomian,” ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in Business

See More

Menkeu Purbaya Klaim Sering Bantu Pemerintah Atasi Krisis Tanpa Dibayar

09 Sep 2025, 00:37 WIBBusiness