Microsoft Akan Suntik Investasi Rp46 Triliun di Jepang

Jakarta, IDN Times - Microsoft Corp. dilaporkan akan menginvestasikan 2,9 miliar dolar AS atau setara Rp46 triliun di Jepang selama dua tahun. Ini akan menjadi investasi terbesar Microsoft di negara tersebut.
Investasi tersebut bertujuan untuk memperkuat pusat data yang penting untuk pemrosesan dengan kecerdasan buatan generatif, sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan pada Selasa (9/4/2024), dilansir ANTARA.
1. Akan diumumkan pada kunjungan PM Fumio Kishida ke Amerika Serikat

Microsoft diperkirakan akan segera mengumumkan investasi tersebut bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida ke Amerika Serikat.
Microsoft berencana membuka basis penelitian di Tokyo, yang pertama di Jepang, kata sumber tersebut. Raksasa teknologi AS ini juga berencana untuk meningkatkan peralatan di pusat datanya di Tokyo dan Osaka dengan memperkenalkan unit pemrosesan grafis, atau semikonduktor canggih.
2. Microsoft PHK besar-besaran di awal tahun

Pada awal tahun, Microsoft melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.900 karyawan di Activision Blizzard dan Xbox pada pekan ini. Jumlah tersebut sekitar 8 persen dari total divisi Microsoft Gaming dan mayoritas di Activision Blizzard.
Dilansir Reuters, Presiden Blizzard Mike Ybarra dan Chief Design Officer Allen Adham dikabarkan akan meninggalkan Microsoft. Game survival Blizzard yang telah diumumkan juga telah dibatalkan.
"Pengumuman Microsoft bahwa mereka akan memberhentikan 1.900 pekerja video game memperjelas bahwa, bahkan ketika Anda bekerja di perusahaan sukses dalam industri yang sangat menguntungkan, penghidupan Anda tidak akan terlindungi tanpa suara dalam pekerjaan," kata Communications Workers of America (CWA ), 24 Januari 2024.
3. Jepang resesi Q4 2023 dan tergelincir ke posisi 4 ekonomi terbesar dunia

Pada 15 Februari 2024, pemerintah Jepang mengumumkan tergelincir ke dalam resesi pada kuartal terakhir 2023 karena lemahnya permintaan domestik. Jepang, secara tak terduga, kehilangan statusnya sebagai negara ekonomi terbesar ketiga dunia, digantikan Jerman.
Produk domestik bruto (PDB) nominal Jepang, yang tidak disesuaikan dengan inflasi, berjumlah 4,21 triliun dolar Amerika Serikat (Rp65,7 kuadriliun). Jumlah itu merupakan yang terbesar keempat di dunia, sebagian besar disebabkan oleh penurunan tajam mata uang Yen.
Dengan demikian, posisi ketiga ekonomi dunia kini ditempati Jerman yang membukukan 4,46 triliun dolar AS (Rp69,6 kuadriliun).