MMF 2025, Ajang Bank Mandiri Pacu Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan

- Bank Mandiri menggelar Mandiri Mikro Fest (MMF) 2025 di Medan, Surabaya, dan Jakarta untuk mempercepat pertumbuhan pelaku usaha mikro.
- Peserta MMF akan mengikuti festival interaktif, pelatihan intensif, program Hyperlocal, dan presentasi rencana ekspansi usaha.
- Hingga Agustus 2025, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit mikro senilai Rp40,95 Triliun kepada 337.793 pelaku usaha mikro di Indonesia.
Jakarta, IDN Times – Bank Mandiri terus mempertegas perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkokoh fondasi ekonomi kerakyatan yang inklusif, produktif, dan berkelanjutan.
Tidak hanya fokus pada penyaluran pembiayaan, bank bersandi saham BMRI ini turut berkomitmen untuk mengakselerasi pelaku usaha mikro naik kelas melalui berbagai program pendampingan dan pemberdayaan yang berkelanjutan.
1. Program ini berlangsung di Medan, Surabaya, dan Jakarta

Konkretnya, bank berlogo pita emas ini menggelar Mandiri Mikro Fest (MMF) 2025 yang merupakan program kolaboratif yang digagas untuk mempercepat pertumbuhan pelaku usaha mikro dari hulu hingga hilir. SVP Micro Development and Agent Banking Bank Mandiri Bayu Trisno Arief Setiawan menyatakan program ini berlangsung di tiga kota besar yaitu Medan, Surabaya, dan Jakarta.
“Sebagai agen pembangunan, Bank Mandiri berkomitmen tidak hanya menjadi penyedia pembiayaan, tetapi juga mitra strategis yang mendampingi pelaku usaha mikro agar mampu naik kelas, tangguh, dan berdaya saing. Dengan semangat Sinergi Majukan Negeri, kami ingin memastikan setiap pelaku usaha memiliki kesempatan untuk berkembang, memperluas lapangan kerja, dan berkontribusi pada pertumbuhan sektor produktif nasional,” ujar Bayu.
Langkah ini sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan pemberdayaan UMKM dan penciptaan lapangan kerja sebagai prioritas pembangunan nasional. Melalui MMF 2025, Bank Mandiri tidak hanya menghadirkan solusi pembiayaan, tetapi juga ekosistem pendukung yang memperkuat daya saing sehingga UMKM Siap untuk Naik Kelas.
2. Proses awal pelaksanaan MMF

Pada tahap awal pelaksanaan MMF, Bank Mandiri melakukan proses kurasi terhadap sekitar 1.000 pelaku usaha mikro potensial di setiap kota. Peserta terpilih selanjutnya akan mengikuti festival interaktif yang dihadiri lebih dari 2.000 pengunjung di setiap kota, sebagai ajang promosi produk dan perluasan jaringan bisnis.
Selanjutnya, peserta akan mengikuti pelatihan intensif dan mentoring dari pelaku industri yang sudah berpengalaman pada sektor usahanya dengan topik pembelajaran mencakup strategi pemasaran, pencatatan keuangan, perluasan produk, dan pengenalan layanan perbankan di Rumah BUMN.
Usai menyelesaikan rangkaian pelatihan, pelaku usaha terpilih di setiap kota akan mengikuti program Hyperlocal. Melalui program ini, produk mereka akan diulas oleh influencer lokal sebagai upaya memperluas jangkauan pasar dan mempererat keterlibatan konsumen di media sosial.
Program Hyperlocal menerapkan strategi pemasaran yang tersegmentasi berdasarkan wilayah, memetakan konsumen lokal dan menyesuaikan konten sesuai karakter komunitas setempat. Dengan begitu, ulasan influencer lokal tidak hanya meningkatkan visibilitas produk, tetapi juga membangun kepercayaan pada audiens di kawasan yang relevan.
3. Bank Mandiri telah menyalurkan kredit mikro senilai Rp40,95 Triliun

Pada tahap Champion UMKM, peserta yang lolos seleksi akan memaparkan rencana ekspansi usaha untuk dua hingga tiga tahun ke depan. Presentasi ini menjadi momentum bagi pelaku usaha merancang strategi pertumbuhan dan arah bisnis jangka menengah agar usahanya bisa berkembang lebih produktif dan kompetitif di pasar.
Di akhir rangkaian, Bank Mandiri akan menobatkan pelaku usaha terbaik per kota sebagai Best Finalist MMF 2025 simbol keberhasilan transformasi pelaku mikro menuju wirausaha tangguh dan berdaya saing tinggi.
Sepanjang Tahun 2025 hingga Bulan Agustus, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit mikro senilai Rp40,95 Triliun kepada 337.793 pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia. Melalui sinergi antara pembiayaan produktif dan program pemberdayaan berkelanjutan, Bank berlogo pita emas ini berharap dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat, menciptakan lapangan kerja baru, serta melahirkan wirausaha tangguh yang berkontribusi terhadap ekonomi berbasis kerakyatan. (WEB)