Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Modal Tas Dior Cuma Rp926 Ribu, Dijual Rp45 Juta, Untung 4 Ribu Persen

Tas Dior (dior.com)
Intinya sih...
  • Dior meraup untung lebih dari 4.700 persen atas penjualan tasnya dengan modal hanya 57 dolar AS dan dijual seharga 2.780 dolar AS
  • Para pekerja Dior diduga diperlakukan secara brutal, sebagian besar adalah imigran ilegal dari China yang bekerja tanpa dokumen legal
  • Pengadilan Milan mengeluarkan perintah untuk menempatkan unit produksi Dior dan Armani di bawah administrasi peradilan selama satu tahun

Jakarta, IDN Times - Sebuah investigasi dilakukan atas produksi tas mewah Dior. Merek ternama dunia itu ternyata meraup untung lebih dari 4.700 persen atas penjualan tasnya.

Dilansir Hidustan Times, Sabtu (6/7/2024), sebuah dokumen investigasi Italia menyebutkan Dior membuat tas dengan modal hanya 57 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp926 ribu (kurs Rp16.251,8 per dolar AS), dan dijual seharga 2.780 dolar AS atau sekitar Rp45,2 juta.

Selain meraup untung terlampau besar, Dior sebagai merek fesyen mewah di bawah perusahaan LVMH itu diduga melakukan pelanggaran dari sisi ketenagakerjaan.

1. Hasil investigasi menyebut pekerja Dior diperlakukan brutal dalam produksi tas

Maisie Williams di Dior Cruise 2025 show, Skotlandia (instagram.com/dior)

Meski meraup untung besar-besaran, merek mewah itu diduga memperlakukan para tenaga kerja secara brutal selama memproduksi.

Sebuah sumber dari tangan ketiga merek Dior mengungkapkan, para pekerja diperlakukan secara tidak manusiawi. Bahkan, sebagian besar pekerja adalah imigran ilegal dari China yang pergi ke Italia dan bekerja sebagai buruh pembuat tas. Para pekerja itu bekerja tanpa dokumen legal, dan tidur di kantong tidur dengan konsumsi listrik yang diawasi ketat.

Untuk mempercepat proses produksi, perangkat keselamatan pada mesin perekat dan penyikat dihilangkan. Pemangkasan biaya produksi yang sangat signifikan itu memungkinkan Dior menjual tas dengan label harga yang sangat tinggi, dan mempertahankan margin keuntungan yang tinggi.

2. Armani raup untung lebih dari 1.819 persen dari produk tas

Ilustrasi toko Giorgio Armani (locations.armani.com)

Tak hanya Dior, merek mewah lainnya yakni Armani juga disebut terlibat praktik curang serupa. Merek tersebut diungkap mengeluarkan 99 dolar AS untuk produksi per tas, dan menjualnya dengan harga lebih dari 1.900 dolar AS di gerai-gerai resmi Armani.

Jika diperhitungkan, perusahaan yang dibangun Giorgio Armani itu meraup untung lebih dari 1.819 persen per tasnya.

3. Pengadilan Milan usut kecurangan Dior dan Armani

Emporio Armani S/S '25 di Milan Fashion Week Menswear 2024 (instagram.com/catwalkats)

Atas temuan tersebut, Pengadilan Milan mengeluarkan perintah untuk menempatkan kedua unit produksi Dior dan Armani di bawah administrasi peradilan selama satu tahun.

Hal itu belum pernah terjadi sebelumnya. Perintah itu keluar setelah temuan penyelidikan atas pelanggaran ketenagakerjaan di kedua merek tersebut.

Jaksa penuntut menyatakan bahwa pelanggaran standar ketenagakerjaan bukanlah insiden yang berdiri sendiri, melainkan metode produksi yang biasa dilakukan merek tersebut untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan.

Para pekerja bekerja keras siang dan malam, dieksploitasi, mengabaikan standar kesehatan dan keselamatan, jam kerja, dan upah yang adil. Perintah pengadilan dibuat dengan menempatkan para pekerja yang diperlakukan buruk di garis depan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us