Momen Haru, Tangisan Sri Mulyani Iringi Langkah Terakhir di Kemenkeu

Begitu menginjakkan kaki di bagian dalam lobi Gedung Djuanda I, Sri Mulyani langsung disambut teriakan dari para pegawai Kemenkeu yang telah menunggunya sejak lama. Mereka langsung mengangkat gawainya untuk merekam kedatangan Sri Mulyani yang bersejarah tersebut.

"Ibu! Ibu! Terima kasih Ibu!" seru para pegawai Kemenkeu menyambut Sri Mulyani.

Sri Mulyani lantas menyalami beberapa pegawai Kemenkeu sebagai respons atas rasa terima kasihnya selama ini.

"Terima kasih banyak semua," ucap Sri Mulyani lirih.

Setelah menyalami sejumlah pegawai Kemenkeu, Sri Mulyani langsung menuju ke lantai dua Gedung Djuanda I untuk menuju Aula Mezanin, tempat berlangsungnya sertijab.

Sesampainya di atas, Sri Mulyani kembali menengok ke lantai bawah untuk sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada para pegawai Kemenkeu. Sri Mulyani dan sang suami kemudian membentuk gestur love menggunakan tangannya sebagai tanda bahwa mereka menyayangi seluruh pekerja di lingkungan Kemenkeu.

Prosesi sertijab Menkeu dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa pun dimulai sekitar pukul 10.20 WIB. Keduanya menandatangani dokumen yang memastikan serah terima jabatan Menkeu telah berlangsung dari Sri Mulyani ke Purbaya.

Setelah prosesi sertijab usai, Sri Mulyani menyampaikan pidato dalam rangka menutup kariernya di Kemenkeu. Dalam pidatonya, Sri Mulyani memohon maaf atas kinerja dan perannya sebagai Menteri Keuangan selama ini.

Dia mengaku, dirinya hanya manusia biasa yang masih banyak kekurangan dalam setiap menjalankan pekerjaannya.

“Tidak ada gading yang tidak rusak, tidak ada gading yang tidak retak, tidak ada manusia yang sempurna. Pasti dalam menjalankan amanah ada kekurangan, ada kekhilafan dan untuk itu saya dengan rendah hati memohon maaf,” ujar Sri Mulyani.

Menutup pidatonya yang singkat, Sri Mulyani meminta masyarakat menghormati ruang pribadinya sebagai warga negara biasa, bukan sebagai penyelenggara negara.

"Saya pamit undur diri pagi hari ini dan mohon mulai saat ini untuk menghormati ruang privasi kami atau ruang pribadi saya sebagai warga negara biasa," kata dia.

Setelah selesai berpidato dan melakukan konferensi pers, Sri Mulyani lantas menggelar ramah tamah dengan pejabat-pejabat yang sudah hadir. Selepas itu, Sri Mulyani juga menghampiri para wartawan yang selama ini telah meliputnya sambil mengucapkan terima kasih atas jalinan kerja sama selama dia menjabat sebagai Menkeu.

Dalam momen tersebut, jurnalis IDN Times bernama Triyan Pangastuti mewakili para wartawan di lingkungan Kemenkeu dan Kemenko Perekonomian serta sekitarnya memberikan kenang-kenangan berupa lukisan karikatur Sri Mulyani saat sedang melakukan doorstop dengan wartawan. Usai momen itu, para wartawan langsung menodong Sri Mulyani untuk melakukan swafoto.

Di luar Aula Mezanin, pegawai Kemenkeu telah membentuk barisan memanjang untuk mengawal Sri Mulyani turun ke lantai satu. Para pegawai Kemenkeu tersebut membawa bunga sebagai inisiatif hadiah perpisahan dengan mantan bosnya tersebut.

Mereka juga siaga dengan gawai yang mereka miliki untuk mengabadikan momen tersebut. Sri Mulyani pun sampai kesulitan berjalan lantaran banyaknya pegawai Kemenkeu yang hendak bersalaman atau berfoto dengannya.

Di lantai satu Gedung Djuanda I, ada ratusan pegawai Kemenkeu yang menunggu kedatangan Sri Mulyani. Bukan hanya bagian dalam lobi, mereka membeludak hingga area luar. Kedatangan mereka tidak lain untuk melepas Sri Mulyani dari Kemenkeu.

Sebelum menuju mobil untuk pulang, langkah Sri Mulyani dan suami serta pejabat Kemenkeu terhenti di area tangga. Mereka mendengarkan dengan seksama ucapan terima kasih para pegawai Kemenkeu yang diwakili oleh dua orang menggunakan pengeras suara.

Tak lama setelah itu, paduan suara Kemenkeu, yakni Nadara Choir langsung menyanyikan lagu Bahasa Kalbu yang diikuti oleh ratusan pegawai lainnya. Tangis Sri Mulyani pun pecah pada momen haru tersebut, pun halnya dengan para pegawai yang menangis terharu melepas Sri Mulyani.

Tidak sampai situ, lagu Karena Cinta dan You'll Be in My Heart juga turut dinyanyikan untuk mengiringi kepergian Sri Mulyani dari Kemenkeu. Sri Mulyani yang langsung bersandar di bahu suaminya hanya bisa menangis melihat apa yang diilakukan oleh mantan pegawainya tersebut sambil sesekali terus mengucapkan terima kasih.

Lagu Mars Kementerian Keuangan juga turut membahana di lobi Gedung Djuanda I, mengiringi langkah terakhir Sri Mulyani keluar dari Kemenkeu.

"Terima kasih Ibu!" begitu seruan para pegawai Kemenkeu, dari dalam maupun luar Gedung Djuanda I kepada Sri Mulyani yang perlahan menuju mobil untuk pulang.