Muhammadiyah Tegaskan Tak Pernah Menolak Izin Tambang

- Muhammadiyah tidak menolak tawaran untuk mengelola tambang sebagai ormas keagamaan
- Sikap resmi Muhammadiyah akan diatur oleh pernyataan Ketua Umum Haedar Nashir
- Organisasi siap menjalankan tanggung jawab mengelola tambang jika dianggap perlu dan mampu melakukannya
Jakarta, IDN Times - Anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, M. Ihsan Tanjung menegaskan Muhammadiyah tidak pernah menolak tawaran untuk mengelola tambang bagi organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan.
Dia menjelaskan Muhammadiyah belum pernah mengeluarkan sikap resmi terkait hal itu, sehingga klaim yang menyatakan Muhammadiyah telah menolak adalah tidak tepat dan bukan merupakan pernyataan resmi dari organisasi tersebut.
“Nggak ada kita menolak. Belum pernah Muhammadiyah menolak. Karena kita belum menyatakan sikap apapun. Jadi kalau ada yang bilang menolak, itu bukan pernyataan Muhammadiyah,” kata dia dalam diskusi polemik pemberian izin pengelolaan tambang kepada ormas keagamaan di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (26/6/2024).
1. Sikap resmi Muhammadiyah ada di tangan ketua umum

Dia menekankan perbedaan antara pendapat personal individu dan pernyataan resmi dari Muhammadiyah. Dalam hal ini, setiap orang memiliki kebebasan untuk menyatakan pendapatnya, namun yang menjadi otoritas resmi adalah pernyataan dari Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir.
“Sikap Muhammadiyah itu mengikuti pendapat ketua umum. Bahwa di Muhammadiyah banyak perbedaan pendapat itu wajar. Tapi yang kita pakai adalah pendapat ketua umum,” tegasnya.
2. Muhammadiyah masih kaji pengelolaan tambang

Dalam beberapa kesempatan, Ihsan mengungkapkan Ketua Umum Muhammadiyah telah menyampaikan pandangan yang jelas mengenai pengelolaan kekayaan alam, termasuk tambang.
“Beliau (Ketua Umum Muhammadiyah) menyampaikan bahwa yang pertama kita harus mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah kepada kita berupa kekayaan alam,” ujarnya.
Kedua, menjaga, mengelola, dan memanfaatkannya secara bertanggung jawab. ketiga, melindungi lingkungan agar tidak rusak selama proses pengelolaan tersebut.
“Jadi artinya, walaupun secara eksplisit ketua umum kami tidak menyampaikan bahwa apakah sudah menerima atau belum, tapi dari pernyataan-pernyataan beliau di publik jelas bahwa jika diminta Muhammadiyah, ketua umum akan mempertimbangkan apakah menerima atau tidak,” tuturnya.
3. Muhammadiyah mempertimbangkan kebutuhan organisasi

Ihsan menegaskan Muhammadiyah siap untuk menjalankan tanggung jawab mengelola tambang jika dianggap sebagai kebutuhan dan Muhammadiyah merasa mampu melakukannya.
Dia menyebutkan dalam beberapa rapat dan pertemuan, sedang dilakukan kajian mendalam mengenai aspek sumber daya manusia, keuangan, dan pembiayaan terkait. Hasil kajian itu akan disampaikan secara resmi oleh Ketua Umum Muhammadiyah di waktu yang akan datang.
“Kalau memang itu menjadi satu kebutuhan dan dianggap oleh Muhammadiyah bagian yang mampu dilakukan pasti Muhammadiyah akan kerjakan,” tambahnya.