Nyaris Capai Target, Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp238 Triliun

- Realisasi penyaluran KUR mencapai Rp238 triliun, 83% dari target Rp286 triliun
- KUR untuk debitur baru capai 2,25 juta debitur, sementara debitur graduasi tembus 1,3 juta debitur
- 60,7% KUR disalurkan ke sektor produksi, Maman optimistis penyaluran meningkat menjadi 61% pada akhir Desember 2025
Jakarta, IDN Times – Menteri Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman melaporkan hingga 15 November 2025, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp238 triliun. Realisasi itu sekitar 83 persen dari target sebesar Rp286 triliun.
“Saya khusus (mengawasi) kredit UMKM. Dari target yang sudah ditentukan Rp286 triliun, alhamdulillah sudah tersalurkan sebesar Rp238 triliun, jadi sekitar 83 persen,” ujar Maman di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (17/11/2025).
1. KUR untuk debitur baru capai 2,25 juta debitur

Maman juga menyampaikan, penyaluran KUR untuk debitur baru telah mencapai 96 persen dari target 2,34 juta debitur, atau setara dengan 2,25 juta debitur.
Sementara itu, capaian debitur graduasi, yakni pelaku usaha yang naik kelas dari super mikro ke mikro, mikro ke kecil, atau kecil ke menengah telah mencapai sekitar 1,3 juta debitur, atau 112 persen dari target 1,2 juta debitur.
“Alhamdulillah debitur graduasi melebihi target sebanyak 112 persen, yaitu sekitar 1,3 juta,” katanya.
2. Capaian UMKM yang berhasil naik kelas tembus 1,3 juta debitur

Maman juga menyampaikan penyaluran KUR untuk debitur baru telah mencapai 96 persen dari target 2,34 juta debitur, atau setara dengan 2,25 juta debitur.
Sementara itu, capaian debitur graduasi yakni pelaku usaha yang naik kelas dari kategori super mikro ke mikro, mikro ke kecil, atau kecil ke menengah telah mencapai sekitar 1,3 juta debitur atau 112 persen dari target 1,2 juta debitur.
"Alhamdulillah debitur graduasi melebihi target sebanyak 112 persen, yaitu sekitar 1,3 juta," ucapnya.
2. Sebanyak 60 persen KUR diharapkan tersalur pada sektor produksi

Maman menambahkan, pemerintah menargetkan 60 persen dari total plafon KUR sebesar Rp286 triliun disalurkan ke sektor produksi. Untuk pertama kalinya sejak program KUR diluncurkan, target tersebut berhasil dicapai dengan realisasi 60,7 persen. Maman optimistis penyaluran ke sektor produksi dapat meningkat menjadi 61 persen pada akhir Desember 2025.
“Ini pertama kali sepanjang sejarah program KUR berdiri, realisasinya mencapai 60,7 persen. Dari tahun 2020 hingga 2023 tidak pernah sampai 60 persen. Alhamdulillah di 2025 kita mencapai 60,7 persen, insya Allah akhir Desember naik menjadi 61 persen,” ujarnya.
Terkait potensi penyerapan tenaga kerja, Maman menyampaikan, program KUR diperkirakan mampu menciptakan 8 hingga 11 juta lapangan kerja. Namun ia mengakui masih ada tantangan karena sebagian besar tenaga kerja UMKM masih berada di sektor informal.
“Memang saya harus akui masih ada tantangan, penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM ini rata-rata masih di sektor informal,” tuturnya.


















