Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Financial Fitness Gym dari Nyala OCBC NISP di Mall Ciputra World, Surabaya (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Financial Fitness Gym dari Nyala OCBC NISP di Mall Ciputra World, Surabaya (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Intinya sih...

  • OCBC NISP mencatat kinerja positif hingga kuartal III-2024
  • Laba bersih tumbuh 10%, aset naik 16%, dan dana pihak ketiga naik 8%
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III-2024. Hal itu salah satunya dibuktikan lewat pertumbuhan laba bersih per 30 September 2024 dibandingkan periode sama tahun lalu atau secara year on year (yoy).

OCBC berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp3,8 triliun hingga kuartal III-2024. Pertumbuhan laba bersih tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik sebesar 10, seiring dengan penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan.

"Memasuki kuartal ketiga tahun ini, OCBC semakin tangguh dengan mencatatkan kinerja yang tumbuh secara konsisten. Pertumbuhan aset yang mencapai 16 persen dan dana pihak ketiga sebesar 8 persen mencerminkan kepercayaan nasabah yang semakin besar terhadap OCBC," ujar Presiden Direktur OCBC, Parwati Surjaudaja dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Jumat (1/11/2024).

1. Kualitas kredit OCBC membaik

Ilustrasi pinjaman (Pixabay)

Sementara itu, kualitas kredit OCBC juga semakin membaik. Hal itu terlihat dari Kredit Bermasalah Bruto dan Loan at Risk yang turun masing-masing 0,1 persen dan 0,2 persen sehingga masing-masing menjadi 1,8 persen dan 5,6 persen pada kuartal III-2024.

Kemudian, kredit ritel tumbuh sebesar Rp10,6 triliun atau 21 persen dan kredit perbankan bisnis tumbuh sebesar Rp6,4 triliun atau 7 persen yoy.

Selain itu, Return on Equity (ROE) meningkat menjadi 13,9 persen. Adapun kondisi likuiditas OCBC juga tercatat sehat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 259,5 persen, jauh di atas ketentuan regulator.

2. Kinerja pembiayaan OCBC

Jajaran Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan OCBC 2024. (IDN Times/Triyan)

Dari sisi pembiayaan, OCBC telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing) sebesar Rp35,54 triliun per 30 September 2024. Adapun 45,3 persen di antaranya merupakan penyaluran dalam bentuk sustainability-linked loan dan green financing.

Jumlah transaksi OCBC melalui e-channel, baik untuk individu dan bisnis juga terus meningkat, dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 58 persen yoy. Pengguna aktif individu internet banking dan OCBC Mobile meningkat sebesar 30 persen yoy, sedangkan pengguna OCBC Business Mobile untuk nasabah korporasi mengalami peningkatan jumlah pengguna sebesar 30 persen yoy dan jumlah transaksinya meningkat sebesar 64 persen yoy.

"Dengan penurunan suku bunga BI baru-baru ini, diharapkan membuka ruang bagi OCBC untuk mengakselerasi pertumbuhan kredit, guna membantu mendorong pertumbuhan ekonomi. Tentunya, dengan senantiasa berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian, OCBC terus berkomitmen untuk mendukung aspirasi nasabah baik individu dan bisnis," tutur Parwati.

3. Merger OCBC-Commonwealth

Seorang pegawai OCBC tersenyum saat berada di kantor OCBC Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sepanjang kuartal III-2024, OCBC telah mencapai berbagai milestone dalam usaha untuk terus memberikan layanan yang komprehensif bagi nasabah. Per tanggal 1 September 2024, penggabungan (merger) antara PT Bank Commonwealth menjadi bagian dari PT Bank OCBC NISP Tbk telah efektif, setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dengan persetujuan tersebut, kedua bank sudah menjadi satu di bawah entitas PT Bank OCBC NISP Tbk dan nasabah PT Bank Commonwealth secara otomatis beralih menjadi nasabah OCBC.

“Efektifnya penggabungan ini menandai awal baru bagi kedua entitas yang kini bersatu sebagai kesatuan yang lebih solid dan semakin tangguh. Dengan menyatukan kekuatan yang dimiliki, OCBC siap melayani basis nasabah yang lebih luas dengan solusi perbankan yang semakin komprehensif di Indonesia, digabungkan dengan kapabilitas OCBC di kawasan ASEAN, Greater China, dan wilayah lainnya,” beber Parwati.

Editorial Team