5 Negara yang Membebani Pajak Pendapatan Tertinggi untuk Para Jomlo!

Jika negara lain biasanya mendapatkan kebanyakan PDB dari komoditas andalan di dalam negaranya, Hongaria justru mendapat kebanyakan PDB dari pajak pendapatan. Pajak pendapatan Hongaria menyumbang 33 persen kepada PDB.

Tidak mengherankan, sebab rata-rata pajak pendapatan bagi setiap warga Hongaria mencapai 33,5 persen bagi mereka yang belum menikah.

Pajak pendapatan Slovenia sangat bervariasi tergantung dari level pendapatan setiap warga alias jenis pekerjaan mereka. Selain itu, persentase pajak biasanya berubah-ubah setiap tahunnya. Namun, saat ini, rentang pajak pendapatannya, yaitu antara 16-50 persen. Jika dirata-ratakan, pajak pendapatan mencapai 34,1 persen.

Pengumpulan pajak pendapatan di Denmark dilakukan oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Rata-rata pajak pendapatan di Denmark sekitar 35,8 persen.

Kebanyakan pajak tersebut digunakan untuk menjalankan pelayanan sosial. Oleh karena itu, tidak heran jika Denmark termasuk dalam negara dengan rata-rata indeks kebahagiaan tertinggi.

Rata-rata pajak pendapatan di Jerman yaitu sekitar 39,7persen. Jika kebanyakan sistem pembagian pajak negara lainnya hanya antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, di Jerman malah cukup kompleks. Pajak di Jerman dikumpulkan kemudian dibagi ke tiga bagian, yaitu kepada pemerintah pusat, negara bagian, dan pemerintah daerah.

Belgia adalah negara yang menetapkan pajak pendapatan paling tinggi. Pajak pendapatan yang harus dibayar warga Belgia yaitu sekitar 20-50 persen tergantung dari jenis pekerjaan.

Namun, jika dirata-ratakan, pajak pendapatan Belgia yaitu 39,8 persen. Pajak yang terkumpul juga dibagi ke dalam tiga wilayah, yaitu pemerintah pusat, negara bagian, dan pemerintah daerah.

Nah, itulah daftar negara yang memberlakukan pajak tertinggi bagi para jomlo. Di Indonesia, pajak pendapatan kita tidak termasuk tinggi.

Oleh karena itu, masalah pajak tidak sering menjadi pembicaraan di media. Lucunya, di Indonesia pun masih banyak orang yang malas membayar pajak. Jadi, yuk, penuhi kewajiban pajak kita demi kemajuan bangsa. Namun, jangan lupa juga mengawasi pemerintah agar pajak kita digunakan sebagaimana mestinya.