Pejuang KB Masuk Prioritas Penerima Rumah Subsidi

- Pemerintah alokasikan rumah subsidi melalui FLPP bagi pejuang KB
- Segmen MBR diprioritaskan, termasuk petani dan nelayan
- Kuota rumah subsidi FLPP tahun 2025 naik menjadi 350 ribu unit
Jakarta, IDN Times - Pemerintah akan mengalokasikan rumah subsidi bagi pejuang KB alias keluarga berencana melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR FLPP).
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyebut akan melakukan pertemuan dengan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Mendukbangga/BKKBN), Wihaji.
"Saya sudah jadwalkan Jumat nanti dengan menteri yang mengurusin KB, sahabat saya," kata Maruarar di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Selasa (6/5/2025).
1. Pejuang KB hingga nelayan masuk daftar prioritas

Jadi, ada beberapa segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang diprioritaskan memperoleh rumah subsidi. Nantinya, pejuang KB akan masuk di dalamnya bersama petani hingga nelayan.
"Kami segera akan alokasikan buat petani, buat pejuang-pejuang KB. Kemudian, buat juga nelayan. Jadi, nggak ada waktu berhenti bekerja keras. Jadi, luar biasa Bapak Prabowo mengajarkan kami kerja terarah," ujarnya.
2. Kuota rumah subsidi keseluruhan ditambah jadi 350 ribu unit

Pemerintah menetapkan kuota rumah subsidi melalui skema FLPP sebanyak 350 ribu unit pada 2025, dari semula hanya dialokasikan sebanyak 220 ribu unit. Itu menjadi rekor tertinggi dalam program rumah subsidi.
"Kami ada alokasi 350 ribu yang sudah ada uangnya. Ini belum ada setahun," kata pria yang akrab disapa Ara itu.
3. Pemerintah hadapi tantangan sediakan hunian berkualitas

Dia menjelaskan tantangan utama adalah memastikan rumah subsidi dibangun dengan kualitas yang layak. Pemerintah akan menyeleksi pengembang secara ketat untuk menjaga mutu hunian.
"Tantangannya apa? Tantangannya adalah bagaimana mendapatkan rumah yang berkualitas," ujar Maruarar.