3 Pelatihan PT Vale dalam Mendukung Aspek Sosial Pasca Tambang

- Penutupan lokasi pertambangan berdampak pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.
- PT Vale Indonesia menerapkan program pelatihan pertanian organik untuk mendukung pemulihan lingkungan dan peningkatan produktivitas hasil tani.
- Program perkebunan dan peternakan pasca tambang serta pemulihan ekologis menjadi fokus PT Vale dalam meningkatkan ekonomi dan sumber daya masyarakat.
Dampak yang tejadi pasca penutupan lokasi pertambangan bukan hanya pada lingkungan dan ekonomi, tetapi turut juga dalam aspek sosial. Keterlibatan masyarakat dalam mengambil langkah persiapan sebelum penutupan lokasi tambang sangat perlu diperhatikan. Ada beberapa hal penting yang bisa dipertimbangkan dalam penilaian apakah sebuah usaha tambang tidak meninggalkan dampak negatif pada aspek sosial terhadap masyarakat di sekitarnya.
Enam (6) bagian krusial dalam perencanaan penutupan tambang dan pasca tambang, yaitu peningkatan keterampilan, sosialisasi rencana penutupan tambang dan pasca tambang, keterlibatan dalam rencana penutupan tambang dan pasca tambang, akses terhadap modal usaha, akses terhadap fasilitas bekas tambang, dan peluang kerja pasca tambang (Sutrisno et al., 2022). Oleh karena itu, PT Vale Indonesia telah menerapkan beberapa strategi nyata dalam program pelatihan masyarakat sebagai bentuk kesiapan pasca penambangan. Berikut termasuk implementasi nyata PT Vale Indonesia dalam menangani aspek sosial pada daerah pasca tambang.
1. Program Pertanian

PT Vale sangat mengedepankan prinsip keberlanjutan. Pada 2015, PT Vale telah memulai program pertanian organik di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Malili, Nuha, Wasuponda, dan Towuti. Pelatihan ini mengutamakan pemakaian pupuk organik yang ramah lingkungan tanpa menggunakan bahan kimia sintesis. Tentu saja ini mendukung peningkatan produktivitas hasil tani dan jaminan pemulihan lingkungan. Bahkan, pelatihan ini bukan hanya untuk kelompok kaum tani, tetapi juga turut melibatkan masyarakat disabilitas.
Secara ekonomi, produk dari hasil pertanian organik akan memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil produk pertanian konvensional. Selain itu, dalam jangka panjang penggunaan sistem pertanian organik akan lebih menguntungkan karena penggunaan input yang terjangkau, sebagian besar didasarkan pada keanekaragaman agen hayati lokal dan akan bersifat lebih lama dan berkelanjutan (Yufriza Ali et al., n.d.). Namun, program ini membutuhan pengetahuan, keterampilan, dan dana untuk menanamkan adopsi masyarakat yang tinggi. Sejauh ini, PT Vale Indonesia menyediakan sarana dan prasarana sekaligus mendukung secara finansial dan infrastruktur.
2. Program perkebunan

Sebagai perkembangan dari program pertanian yang telah diberikan PT Vale, langkah selanjutnya adalah perkebunan di daerah pasca penambangan. Perbedaan pelatihan perkebunan dan pertanian yang dilakukan PT Vale kepada masyarakat terletak pada tujuan kegiatan dan skala penerapannya. Dampak baik dari menambang kebaikan dalam bentuk perkebunan ini pastinya sangat mendongkrak ekonomi masyarakat. Contoh-contoh program tersebut, yaitu Agrowisata Nanas Tabarano, Perkebunan Holtikultura di Blok Pomala, dan Bantuan Bibit Tanam beserta Pelatihannya.
Sebelum melaksanakan perkebunan di daerah lokasi pasca tambang, PT Vale melakukan program pemulihan ekologis. Tahapan pemulihan ekologis terdiri dari perencanaan penambangan yang terintegrasi dengan rehabilitasi, pengendalian efluen dan sedimentasi, serta rehabilitasi lahan melalui sistem penimbunan atau backfilling. Keberhasilan reklamasi dapat dilihat dari kemampuan lahan bekas tambang untuk kembali berfungsi sebagai ekosistem yang produktif. Sebagai contoh, PT Vale Indonesia telah berhasil merehabilitasi lahan bekas tambang nikel di Blok Sorowako, Sulawesi Selatan hingga kembali berbentuk hutan (Wulandari & Sisdianto, 2025).
3. Program peternakan

PT Vale pun turut menyatukan program peternakan di daerah pasca pertambangan dengan pendekatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pendekatan pertama dengan memanfaatkan lahan pasca tambang sebagai media tumbuh hijauan pakan ternak seperti rumput Mulato (Brachiaria cross breed cv Mulato). Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik (kompos, pupuk cair limbah biogas) dapat meningkatkan pertumbuhan rumput ini di tanah pasca tambang PT Vale sehingga dapat mendukung ketersediaan pakan hijauan. PT Vale juga turut menyediakan dukungan finansial dan infrastuktur. Pastinya hal ini semakin meningkatkan ekonomi dan sumber daya masyarakat serta pemulihan lokasi pasca tambang.
Deretan program pembekalan dan jaminan dari PT Vale Indonesia #MenambangKebaikan bagi masyarakat di sekitar lokasi pasca penambangan mengajak mereka untuk #StartsWithMe bahwa keberlanjutan lingkungan termasuk bentuk tanggung jawab semua.