Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penjualan Mobil Merosot, Pemerintah Kaji Rencana Insentif PPnBM

instagram

Jakarta, IDN Times - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan, pemerintah akan mengkaji kembali pemberian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) berupa pajak Ditanggung Pemerintah (DTP). Hal ini karena menurunnya penjualan mobil pada Semester I tahun ini. 

Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan pemerintah telah mendapat usulan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang menyampaikan PPnBM DTP ini sangat efektif untuk menjaga minat pasar dalam pembelian kendaraan roda empat.

“Mereka (Gaikindo) menyampaikan kemarin semester I itu evaluasi mereka turunnya agak signifikan untuk otomotif dari sisi demand (permintaan), karena PPnBM DTP nya sudah habis. Kedua, dari pihak sektor keuangan banyak membatasi urusan leasing,” ujar Susi dalam keterangannya dikutip Sabtu (27/7/2024). 

1. Ada dua faktor penjualan mobil yang turun

ilustrasi mobil (pexels.com/Mike Bird)

Berdasarkan laporan tersebut, menurutnya terdapat dua faktor yang menyebabkan penjualan mobil yang menurun, yaitu insentif PPnBM DTP yang berakhir pada tahun 2023 serta pengaturan mengenai leasing untuk kendaraan bermotor yang dinilai terlalu ketat.

“Jadi mereka berharap pertumbuhan mereka yang di semester 1 kemarin katanya turun, saya lupa angka karena turunnya signifikan. Untuk dia dua ini kuncinya PPnBM DTP dan pengaturan leasing dari teman-teman di OJK,” ujarnya.

2. Demand pembelian mobil lagi turun

Dealer mobil di Semarang pameran produk terbaru di Sauto Expo 2023 di Mal Ciputra Semarang, 1--12 Desember 2023. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Kendati demikian, Susi mengatakan keputusan pemberian insentif PPnBM DTP merupakan kewenangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Namun, ia menegaskan berbagai masukan dan catatan dari asosiasi itu akan ditampungnya sebagai bahan kajian. 

“Mereka (asosiasi) kemarin menyampaikan produksinya luar biasa, utilisasi nya kurang bisa maksimal, karena demand nya juga lagi turun. Masalah demand turun itu, mereka ngusulin dua hal ini,” imbuhnya.

3. Penjualan mobil turun jadi 408.012 unit selama semester I

Dealer mobil Citroen di Solo Baru. (IDN Times/Larasati Rey)

Merujuk data Gaikindo, penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional merosot 19,4 persen year on year (yoy) menjadi 408.012 unit pada Januari-Juni 2024, dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 506.427 unit. 

Sedangkan, penjualan ritel (dealer ke konsumen) untuk mobil nasional mengalami penurunan 14 persen (yoy) menjadi 431.987 unit pada Januari-Juni 2024, dari sebelumnya 502.533 unit.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us