Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemerintah Pede Defisit APBN 2021 Jadi 5,1-5,5 Persen

Ilustrasi Anggaran. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara percaya diri defisit APBN atau fiskal pada 2021 berkisar antara 5,1 hingga 5,5 persen. Angka tersebut lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,82 persen dan juga lebih rendah dari target pemerintah yang tertuang dalam APBN 2021 sebesar 5,7 persen.

"Kami harap lebih rendah dari itu dan kita harap defisit fiskal pada 2021 akan sekitar 5,1 sampai 5,5 persen dari GDP. Kami harap bisa melaporkan semua di akhir tahun dan defisit fiskalnya akan dinyatakan di dalam anggaran," kata Suahasil dalam US-Indonesia Investment Summit, Selasa (14/12/2021).

1. Pemerintah yakin defisit bisa balik ke 3 persen

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. IDN Times/Hana Adi Perdana

Suahasil juga yakin pada tahun depan hingga 2023 defisit APBN bisa kembali ke 3 persen. Untuk mencapai target tersebut pemerintah akan menggunakan dua cara utama. Pertama yakni meningkatkan pendapatan negara dan kedua mempertajam belanja negara.

"Pada 2022 kita akan lakukan konsolidasi fiskal dengan meningkatkan pendapatan negara dan mempertajam belanja. Dengan logika tersebut kita berharap agar defisit fiskal 2022 sekitar 4,8 persen dari GDP," katanya.

2. Tapi dengan sejumlah catatan nih

Ilustrasi Belanja. (IDN Times/Aditya Pratama)

Suahasil mengatakan target dan rencana tersebut bisa dicapai jika ada kenaikan pada sektor konsumsi, investasi, dan ekspor dari Indonesia.

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan defisit fiskal tersebut dapat diterapkan lebih rendah dari 4,8. Jadi itulah yang pertumbuhan hingga 2022 dan beberapa asumsi ekonomi mikro yang kami gunakan untuk anggaran semacam itu," ucapnya.

3. Alasan pemerintah sempat sebut defisit APBN jadi 5,82 persen

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu (Tangkap Layar Kementerian Keuangan)

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu, memproyeksi defisit APBN 2021 melebar ke 5,82 persen. Angka itu naik 0,12 persen dari target pemerintah yang tertuang dalam APBN 2021 sebesar 5,7 persen.

Meski secara persentase defisit APBN terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat, namun secara nominal turun Rp66,8 triliun.

"Untuk 2021 ini setelah kita lihat nominal defisit sebenarnya turun. Jadi kalau dibandingkan APBN 2021, asumsi defisit nominal Rp1.006,4 triliun, untuk outlooknya secara nominal defisitnya itu turun ke Rp939,6 triliun. Jadi secara nominal sebenarnya defisitnya turun," ucap Febrio dalam webinar Tanya BKF, Rabu (18/8/2021).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Helmi Shemi
EditorHelmi Shemi
Follow Us