Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemerintah Ungkap Wacana Rumput Laut Jadi Bahan Baku Bioavtur

Menteri Investasi dan Hiliriasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Menteri Investasi dan Hiliriasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Pemerintah rencana kembangkan rumput laut jadi bioavtur ramah lingkungan
  • Indonesia penghasil rumput laut terbesar kedua di dunia, terutama tropis
  • Hilirisasi rumput laut untuk bioavtur perlu diatur lebih lanjut, asosiasi pegiat sudah riset

Jakarta, IDN Times - Pemerintah berencana melakukan pengembangan rumput laut menjadi salah satu bahan baku avtur ramah lingkungan alias bioavtur.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani mengatakan sudah ada gambaran awal mengenai pengembangan rumput laut menjadi bioavtur.

“Ya kita kan juga koordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pak Trenggono untuk hal itu. Dan kita kan sudah ada gambaran awalnya, jadi kita sudah sampaikan. Dan kita juga memastikan potensi-potensinya, prioritasnya seperti apa,” kata Rosan di Hotel Four Seasons, Jakarta, Minggu (3/11/2024).

1. Indonesia punya rumput laut yang melimpah

ilustrasi rumput laut (IDN Times/Ayu Afria)
ilustrasi rumput laut (IDN Times/Ayu Afria)

Rosan mengatakan, Indonesia merupakan penghasil rumput laut kedua terbesar di dunia. Khususnya untuk rumput laut tropis, Indonesia merupakan penghasil nomor satu terbesar di dunia.

“Rumput laut ini memang tersebarnya hampir di seluruh Indonesia. Terutama di kawasan Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan juga timur,” ucap Rosan.

2. Hilirisasi rumput laut untuk bioavtur perlu ditata

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) uji coba pembuatan avtur ramah lingkungan atau bioavtur-sustainable aviation fuel (SAF). (dok. Pertamina)
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) uji coba pembuatan avtur ramah lingkungan atau bioavtur-sustainable aviation fuel (SAF). (dok. Pertamina)

Menurut Rosan, hilirisasi rumput laut untuk menjadi salah satu bahan baku bioavtur perlu diatur lebih lanjut.

“Istilah kita belum dikorporasikan, karena masih sangat tersebar, bagaimana kita bisa mengkorporasikan itu. Sehingga nilai tambahnya ini bisa kita jalankan secara lebih cepat,” tutur Rosan.

3. Hilirisasi rumput laut bakal segera direalisasi

ilustrasi laut dalam (unsplash.com/Jonathan Borba)
ilustrasi laut dalam (unsplash.com/Jonathan Borba)

Rosan mengatakan, asosiasi pegiat rumput laut sudah melakukan riset terkait hilirisasi rumput laut. Harapannya, hilirisasi rumput laut untuk bioavtur bisa direalisasikan secepatnya.

“Ya, insyaallah kita akan sesegera mungkin ya. Tapi kita masih berkomunikasi dengan KKP sekarang,” tutur Rosan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us