Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penerbitan ORI021 Cetak Rp25 T, Investor Perempuan Paling Dominan

Ilustrasi Sekelompok Perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah telah menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel pertama di 2022, yakni seri ORI021. Penerbitan ORI021 mencetak penjualan hingga Rp25,06 triliun, dengan jumlah investor terbanyak sepanjang sejarah, yakni 56.238 orang.

Dari jumlah tersebut, dilihat dari gender, perempuan mendominasi. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan sebanyak 59,3 persen dari jumlah investor pada ORI021 adalah perempuan.

"Dari sisi gender, 59,3 persen investor ini adalah perempuan. Ini sesuatu yang sangat encouraging atau sangat baik, tentu saja dari sisi literasi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA Edisi Februari 2022, Selasa (22/2/2022).

1. Jumlah investor millennial capai 40 persen

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, dari sisi usia, Sri Mulyani mencatat lebih dari 40 persen investor ORI021 adalah generasi millennial.

"Kita baru mengeluarkan ORI021. Kita bisa menjual Rp25,06 triliun dengan kupon 4,9 persen. Ini adalah kupon terendah dalam SBN ritel yang tradeable di Indonesia. Dan jumlah pembelinya mencapai 56.238. Yang menarik, 40,7 persen adalah generasi millennial," ucap Sri Mulyani.

2. Banyak investor baru

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, dari jumlah tersebut, sebanyak 45,2 persen adalah investor baru. Hal ini dilihat sebagai pencapaian yang baik, artinya makin banyak masyarakat yang terliterasi dalam berinvestasi.

"Artinya selama ini belum pernah membeli SBN ritel, sekarang mereka mulai beli SBN ritel," tutur Sri Mulyani.

3. Kepemilikan asing atas SBN RI menurun

Ilustrasi obligasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Sri Mulyani juga membeberkan, secara keseluruhan jumlah investor asing yang memegang SBN Indonesia telah menurun, dan kini didominasi investor Tanah Air.

"Kepemilikan surat berharga Indonesia sekarang didominasi domestik. Pada 2019, 38,5 persen SBN dipegang oleh asing, sekarang hanya 19 persen per 17 Februari 2022. Dan dengan SBN mengalami capital inflow tadi sebesar Rp12,8 triliun ini juga menyebabkan demand atau permintaan surat berharga kita mengalami kenaikan. Ini yang bisa menekan yield atau price kita menjadi lebih baik," ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us