Penyebab Produk Alas Kaki RI Diekspor ke AS Terkontaminasi Radioaktif

- Kontaminasi berasal dari smelter PMT
- Kontaminasi bukan baru terjadi
- Total 22 pabrik terdampak kontaminasi
Jakarta, IDN Times - Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137, Bara Krishna Hasibuan mengungkap penyebab kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada produk alas kaki.
Dia memastikan kontaminasi tersebut bukan disebabkan oleh praktik pengolahan dari perusahaan alas kaki terkait. Alas kaki yang dimaksud adalah yang diekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS), yang belakangan diketahui terkontaminasi.
"Kontaminasi itu bukan karena praktek pengolahan dari PT BMS atau praktek pengolahan dari, atau proses pembuatan footwear itu dari yang memiliki pabrik footweare itu. Tidak ada kaitan dengan mereka," katanya dalam konferensi pers di Kemenko Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025).
1. Kontaminasi berasal dari smelter PMT

Bara menjelaskan lokasi pabrik alas kaki berada di Cikande, meskipun bukan di dalam kawasan industri. Sumber utama kontaminasi adalah smelter milik PT Peter Metal Technology (PT PMT) yang sudah tidak beroperasi.
Berdasarkan kesimpulan sementara, sumber kontaminasi berasal dari scrap metal yang digunakan PT PMT sebagai bahan baku peleburan (smelting). Saat proses pengolahan, kontaminasi Cs-137 menguap dan terbawa oleh udara dan sampai ke pabrik alas kaki tersebut.
"Ini pure karena kontaminasi yang dibawa melalui airborne, melalui udara yang sampai ke fasilitas-fasilitas mereka. Itu saja," jelas Bara.
2. Kontaminasi bukan baru terjadi

Bara menjelaskan kejadian kontaminasi pada produk alas kaki tersebut sebetulnya sudah terjadi agak lama. Namun, dia mengakui laporan resminya baru diterima belakangan oleh Satgas.
Selama ini, Satgas fokus utama dalam penanganan adalah kasus kontaminasi yang menimpa produk udang dan rempah-rempah, baru kemudian mendapatkan laporan mengenai footwear.
"Memang selama ini kita harus akui, kami harus akui, fokus kami adalah untuk penanganan soal udang dan spices yang kayak itu. Baru kami mendapatkan laporan mengenai footwear," ujarnya.
3. Total 22 pabrik terdampak kontaminasi

Secara keseluruhan, Bara mengungkapkan bahwa total terdapat 22 pabrik yang terkontaminasi akibat penyebaran melalui udara tersebut. Dia memastikan ke-22 pabrik itu sudah selesai menjalani proses dekontaminasi secara menyeluruh.
Hal itu membuktikan Satgas telah berhasil melokalisasi kontaminasi. Bukti lokalisasi lainnya adalah pemasangan alat deteksi kontaminasi radioaktif (RPM) di pintu keluar kawasan industri Cikande.
"Kami menyatakan bahwa kami sudah bisa me-localize kontaminasi ini," paparnya.

















