Pertamina Pastikan Suplai BBM dan LPG Aman

Jakarta, IDN Times - Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman, mengatakan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan pasar minyak dan gas (migas) dunia yang tengah naik tajam.
Sebelumnya diketahui, tren harga minyak mentah telah menembus USD100 per barel. Menurut Fajriyah, hal ini dipengaruhi oleh pulihnya permintaan energi secara global, serta terdampak dari meningkatnya ketegangan politik di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina.
1. Pertahankan kinerja operasional dari hulu ke hilir

Lebih lanjut Fajriyah menjelaskan, Pertamina hingga kini terus memonitor kondisi energi global yang berpengaruh pada bisnis perusahaan, agar dapat memastikan ketahanan energi nasional, termasuk suplai BBM dan LPG.
Ia pun menegaskan, Pertamina konsisten mempertahankan kinerja operasional hulu sampai hilir untuk meningkatkan ketahanan energi dan menjaga stabilitas suplai untuk kebutuhan konsumsi nasional.
2. Pertamina miliki fleksibilitas suplai

Saat ini, lanjut Fajriyah, Pertamina memiliki sumber pasokan minyak mentah, produk BBM dan LPG yang bervariasi, baik dari dalam maupun luar negeri sehingga memiliki fleksibilitas suplai.
“Sebagian minyak mentah kebutuhan dalam negeri diproduksi melalui portofolio Pertamina yaitu Subholding Upstream, dan juga disuplai oleh produksi KKKS di Indonesia," ujarnya.
Ia juga mengatakan, untuk mekanisme pengadaan dilakukan berbasis jangka panjang serta penyesuaian dengan jangka pendek, baik untuk minyak mentah maupun produk BBM dan LPG, sesuai dengan kebutuhan dan perencanaan yang matang.
3. Mengantisipasi dinamika pasar global

la menambahkan, di samping memastikan pendistribusian energi ke seluruh Indonesia, Pertamina juga mengantisipasi dinamika pasar global yang saat ini berpotensi memberikan tekanan pada kinerja keuangan perusahaan dari sektor hilir.
“Pertamina akan terus memantau perkembangan pasar migas dunia dan melakukan kajian, evaluasi serta berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait dampak strategisnya, termasuk penetapan harga BBM Non Subsidi, agar tetap terjaga kondisi pasar yang seimbang serta memastikan kemampuan keuangan perusahaan dalam rangka menjamin suplai BBM kepada seluruh masyarakat sampai ke pelosok negeri," tandasnya. (WEB)