Pertamina Perkuat Implementasi ESG di Seluruh Lini Bisnis

Jakarta, IDN Times - Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor energi, Pertamina terus berupaya menjalankan operasional bisnis yang ramah lingkungan, peduli dan bertanggung jawab secara sosial, serta dengan tata kelola yang baik.
Pjs. Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa upaya tersebut didukung dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dari hulu hingga hilir.
Aspek ESG Pertamina ini diterjemahkan dalam 10 fokus keberlanjutan dan 16 inisiatif yang sejalan dengan Program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Sustainability Development Goals (SDGs).
"Di usia jelang 65 tahun, kami berkomitmen untuk menjalankan bisnis berkelanjutan karena didorong oleh kesadaran untuk tidak mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhan mereka," ujar Heppy dalam keterangan resmi.
1. Dukung capaian target NZE

Lebih jauh Heppy membeberkan bahwa Pertamina mendukung pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) dengan mengembangkan peta jalan yang meliputi dua pilar.
Adapun kedua pilar tersebut adalah dekarbonisasi aset, dan membangun bisnis hijau serta tiga enabler yaitu pelaporan dan penghitungan karbon, penguatan kapabilitas dan organisasi, serta keterikatan pemangku kepentingan. Pertamina pun menjalankan delapan inisiatif transisi energi dalam rangka memproduksi energi baru terbarukan.
Pertamina menargetkan pengurangan emisi sebesar 30 persen pada 2030. Proses pencapaian target sudah mulai dirasakan dengan menurunnya emisi sebesar 7.4 juta ton CO2 Equivalent (MmtCO2E) dari 2010 hingga 2021.
Hasil tersebut diperoleh dari efisiensi energi di lini bisnis hulu dan pengolahan yang memanfaatkan kembali panas yang dihasilkan dari limbah, dan inisiatif lain dari aktivitas geothermal seperti pemanfaatan flare gas, dan suplai gas bagi konsumen di sektor hulu dan pengolahan, gasifikasi bahan bakar serta komersialisasi pelepasan CO2 kepada konsumen sektor hulu dan optimalisasi aktivitas geothermal.
“Kami melibatkan mitra nasional dan internasional untuk mengeksplorasi kemitraan dalam rangka mendukung program dekarbonisasi dan mempercepat pertumbuhan EBT,” ungkap Heppy.
2.Kembangkan program CSR

Di bidang Sosial, Pertamina turut mengembangkan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan pilar Pertamina Green untuk mendukung pelestarian lingkungan, salah satunya melalui program Biodiversity.
Melalui program keanekaragaman hayati, Pertamina berhasil menanam lebih dari 4,1 juta pohon, hingga konservasi 95 jenis tumbuhan. Sedangkan untuk fauna terdapat 261 jenis hewan dengan total lebih dari 800 ribu yang dikonservasi.
Selain itu, Pertamina juga membina UMKM agar lebih cepat bangkit melalui SMEXPO. Lalu sejak 2019, Pertamina melakukan program Affirmative Recruitment bagi penyandang disabilitas.
Bersama BUMN lainnya, Pertamina menjangkau kelompok jaringan penyandang disabilitas untuk menginformasikan peluang yang ada di Pertamina Group. Membentuk komunitas pekerja perempuan “Srikandi” dengan empat program utama, keberlanjutan, pembangunan, kesejahteraan, dan kemitraan & komunikasi.
“Dari sisi sosial, Pertamina juga berkomitmen untuk mendukung perlindungan dan penghormatan hak asasi manusia dalam setiap kegiatan usaha,” kata Heppy.
3.Rating ESG Pertamina capai skor 22.1

Dalam hal tata kelola, Pertamina memperoleh sertifikasi ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) untuk lingkup korporat. Sertifikasi tersebut menjadi salah satu bukti bahwa Pertamina telah menerapkan sistem manajemen anti penyuapan di seluruh proses bisnisnya.
Penerapan SMAP juga menjadi upaya memperkuat tata kelola bisnis bersih dan transparan yang sejalan dengan komitmen ESG serta SDGs. Hingga 31 Desember 2021, tercatat ada 19 entitas Pertamina Grup yang telah mengimplementasikan ISO 37000:2016. Dalam hubungan dengan pemasok, Perusahaan juga menyertakan beberapa klausul terkait anti korupsi dalam proses registrasi pemasok sebagai bagian dari due diligence.
Dengan komitmen yang tinggi terhadap lingkungan, sosial, tata kelola dan tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut, sejak Oktober 2022 rating ESG Pertamina semakin baik dengan skor 22.1.
Lembaga ESG Rating Sustainalytics menilai, Pertamina berada pada tingkat risiko medium dalam mengalami dampak keuangan material dari faktor-faktor ESG. Peringkat tersebut juga menempatkan Pertamina berada di posisi 2 secara global dalam sub-industri integrated oil & gas. Posisi ini melonjak tinggi dari peringkat nomor 8 dari 54 perusahaan yang sama di tahun 2021.
“Komitmen keberlanjutan yang kuat ini mengantarkan kami dapat bersaing dengan perusahaan energi global lainnya,” tandas Heppy. (WEB)