Perumnas Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Prabowo

- Perumnas siapkan 20% rumah subsidi dari total 3 juta rumah yang dibangun pemerintah Prabowo Subianto.
- Strategi pembangunan Perumnas untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) agar tidak tertekan di tengah target pembangunan tiga juta rumah.
- Pembangunan tiga juta rumah juga dilakukan di luar Pulau Jawa, seperti Kota Bekala, Medan, Talang Keramat, Palembang, dan Bontoa.
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro mengungkapkan akan memberdayakan aset yang dimiliki untuk ikut terlibat dalam program pembangunan tiga juta rumah di pemerintahan Prabowo Subianto.
"Kalau bicara siap, Perumnas ini sebagai developernya pemerintah, ya harus siap. Kami punya aset banyak, kami bisa berdayakan di mana itu memang di-support oleh Perumnas, ya kami bisa bangun," kata Budi, di Jakarta, Rabu (27/11/2024).
1. Porsi rumah untuk MBR dan komersial seimbang

Budi menjelaskan pihaknya akan mengatur sejumlah strategi agar pembangunan hunian untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tidak tertekan di tengah target pembangunan tiga juta rumah.
Menurutnya, Perumnas mengatur portofolio pembangunan perumahan dengan strategi yang seimbang antara kewajiban untuk mendukung pemerintah dan faktor pendorong untuk kinerja perseroan.
"Perumnas untuk MBR hanya 20 persen, selebihnya bisa komersial. Tapi saat ini yang kita lakukan adalah agar bisa 50 persen untuk komersial, 50 persen untuk MBR," ungkapnya.
Adapun kebutuhan anggaran untuk merealisasikan program tiga juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto mencapai Rp53,6 triliun.
2. Pembangunan 3 juta rumah merata hingga di luar Jawa

Budi mengatakan pembangunan tiga juta rumah dari Perumnas tidak hanya dilakukan di Pulau Jawa. Beberapa di antaranya di Kota Bekala, Medan, Talang Keramat, Palembang, serta Bontoa, Makassar.
"Di Kota Bekala kami bekerja sama dengan PTPN, tanahnya PTPN tapi kami buat tanah perusahaan dengan PTPN, yang sudah kami olah 241 hektare dari 800 hektare. Talang Keramat kurang lebih 100 hektare, di Bontoa kurang lebih sekitar 90 hektare," ujar Budi.
3. Bakal manfaatkan lahan sitaan dari koruptor hingga aset BLBI

Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait membeberkan berbagai upaya terkini untuk menyediakan tiga juta rumah per tahun. Target ini terdiri dari pembangunan dua juta rumah di pedesaan dan pembangunan satu juta apartemen di perkotaan.
Pemerintah akan memanfaatkan lahan sitaan dari koruptor yang dialihfungsikan antara lain untuk perumahan rakyat. Tak hanya itu, aset Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) juga akan menunjang program tersebut.
Pria yang akrab disapa Ara itu juga menjelaskan dirinya telah berkoordinasi dengan Jaksa Agung terkait pemanfaatan lahan-lahan sitaan yang dapat digunakan untuk pembangunan perumahan.
"Saya sudah koordinasi dengan Bapak Jaksa Agung ada banyak yang sitaan, bagaimana itu bisa dimanfaatkan," kata Ara di Kompleks Istana Kepresidenan, usai dilantik Presiden Prabowo Subianto, Senin (21/10/2024).
Dia menyampaikan, sejumlah tanah yang dimiliki oleh badan usaha milik negara (BUMN) termasuk lahan milik PT KAI (Persero), juga dapat dimanfaatkan untuk pembangunan perumahan.