Perusahaan Pesawat Swiss Setop Kirim ke AS usai Tarif 39 Persen

- Pilatus menghentikan pengiriman pesawat ke AS karena tarif impor 39 persen
- Pemerintah Swiss mencari dialog dengan AS untuk mengurangi atau menangguhkan tarif
- Pilatus mempercepat pembangunan fasilitas perakitan pesawat di Florida untuk menghindari beban tarif impor
Jakarta, IDN Times - Perusahaan manufaktur pesawat asal Swiss, Pilatus Flugzeugwerke AG, secara resmi mengumumkan penghentian sementara pengiriman pesawat ke Amerika Serikat (AS), pada Jumat (8/8/2025). Langkah ini diambil setelah tarif impor baru sebesar 39 persen diberlakukan pemerintah AS untuk produk asal Swiss, terutama pesawat terbang.
Penangguhan pengiriman tersebut langsung berdampak pada pasar utama Pilatus di AS. Lewat pernyataan resminya, perusahaan menyebutkan tambahan biaya yang besar akibat tarif ini telah menimbulkan ketidakpastian pada pelanggan AS dan membuat posisi mereka tidak kompetitif di pasar.
1. Pengiriman pesawat Pilatus ke AS dihentikan karena tarif masuk 39 persen
Pilatus memutuskan untuk segera menghentikan pengiriman dua produk utamanya, PC-12 dan PC-24, ke AS setelah tarif impor 39 persen diberlakukan.
“Tarif yang sangat tinggi ini menyebabkan tambahan biaya bagi pelanggan dan menimbulkan risiko tidak kompetitif terhadap produsen asal AS dan Eropa.” menurut pernyataan perusahaan Pilatus, dilansir Yahoo Finance.
Langkah mendadak tersebut ditempuh setelah pemerintah AS memberlakukan tarif pada produk Swiss sebagai bagian dari kebijakan dagang Presiden Donald Trump yang mengejutkan banyak pelaku industri internasional. Pilatus menekankan, ketidakpastian pasar membuat sebagian pelanggan menunda atau membatalkan pesanan mereka.
2. Respons industri Swiss dan potensi dampak ekonomi nasional
Melansir Swissinfo, pemerintah Swiss segera mengajukan nota diplomatik dan mencari dialog dengan pemerintah AS untuk mengupayakan pengurangan atau penangguhan tarif.
“Kami fokus pada diplomasi dan negosiasi untuk menjaga akses perusahaan Swiss ke pasar terbesar dunia,” kata perwakilan Kementerian Ekonomi Swiss.
Beberapa analis memperkirakan tarif baru ini berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi Swiss hingga 1 persen dalam jangka menengah, karena ekspor ke AS selama ini berperan penting dalam mendorong pertumbuhan.
3. Langkah strategis Pilatus menjaga bisnis di tengah ketidakpastian
Menanggapi situasi yang terjadi, Pilatus menyampaikan rencana mempercepat pembangunan fasilitas perakitan pesawat di Sarasota, Florida, agar bisa memenuhi permintaan tanpa terkena beban tarif impor.
“Kami sudah melangkah untuk mempercepat pembangunan fasilitas di AS, supaya bisa melayani pelanggan lokal secara langsung.” ujar CEO Pilatus, Markus Bucher.
Selain strategi jangka panjang dengan produksi lokal di AS, perusahaan juga mengkaji langkah perlindungan tenaga kerja di Swiss. Salah satu opsi yang tengah dibahas adalah pengurangan jam kerja atau sementara waktu membatasi rekrutmen karyawan baru.
“Kami harus berhitung matang agar tetap menjaga bisnis berjalan dan melindungi masa depan karyawan kami di tengah perubahan besar seperti ini,” ucap Bucher.