PLN IP Tambah Pembangkit Hijau 14,5 MW di Nusa Penida

Jakarta, IDN Times – PLN Indonesia Power terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Bali Mandiri Energi dengan mengembangkan pemanfaatan energi terbarukan secara bertahap dan terencana di wilayah kepulauan Bali. Langkah ini menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan sektor pariwisata sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali.
Menurut Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Bali, I Made Harta Yasa, keandalan dan stabilitas sistem kelistrikan menjadi prioritas utama di Bali, mengingat karakteristik beban listriknya yang dinamis akibat dominasi sektor pariwisata.
“Di saat yang sama, kami juga terus mendorong penggunaan energi bersih yang sejalan dengan spirit Bali Mandiri Energi,” ujarnya, Rabu (25/6/2025).
1. Rencana jangka menengah sistem kelistrikan Nusa Penida

Made mengatakan, dalam mendukung program Bali Mandiri Energi, PLN Indonesia Power terus mengembangkan pemanfaatan energi terbarukan secara bertahap dan terencana. Upaya ini mencakup pembangunan PLTS Atap hingga pengoperasian PLTS Hybrid Nusa Penida berkapasitas 3,5 MWac.
Sementara dalam rencana jangka menengah, sistem kelistrikan Nusa Penida akan diperkuat dengan tambahan pembangkit hijau berkapasitas 14,5 MW, yang terdiri atas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Keduanya akan dikombinasikan dengan teknologi Battery Energy Storage System (BESS) guna menjamin stabilitas daya sepanjang waktu.
“Kehadiran pembangkit berbasis energi bersih ini diharapkan mampu memperkuat daya dukung energi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga stabil dalam menopang kebutuhan industri pariwisata dan rumah tangga,” ujarnya.
2. Pembangkit berbasis energi bersih ini menerangi 3 pulau di kawasan pariwisata

Pembangkit ini berperan sebagai sumber energi utama yang menerangi kawasan pariwisata unggulan di tiga pulau sekaligus yakni Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan, dengan total luas wilayah sekitar 209,4 km persegi dan jumlah pelanggan listrik mencapai 21.238 pelanggan.
“Kami percaya bahwa listrik yang bersih dan andal bukan hanya menopang aktivitas ekonomi dan pariwisata, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat Bali. PLTS Nusa Penida, misalnya, kini menjadi penggerak utama perekonomian dan kehidupan masyarakat di ketiga pulau tersebut,” ujar I Made Harta Yasa.
Dengan langkah ini, PLN Indonesia Power menegaskan peran strategisnya dalam menciptakan sistem ketenagalistrikan yang bersih, tangguh, dan berkelanjutan di kawasan wisata prioritas nasional.
3. PLN IP UBP Bali mengoperasikan berbagai pembangkit strategis

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PLN Indonesia Power, Agung Siswanto menyatakan, perusahaan berkomitmen untuk mendukung dan mengoptimalkan potensi energi baru terbarukan guna menunjang pengembangan sektor pariwisata di Bali.
“Kami melihat Bali bukan hanya sebagai pusat pariwisata nasional, tetapi juga sebagai etalase transisi energi Indonesia. Melalui keandalan pembangkit yang kami operasikan serta dorongan terhadap pemanfaatan energi baru terbarukan, PLN Indonesia Power ingin memastikan bahwa kebutuhan listrik masyarakat dan sektor pariwisata terpenuhi secara andal, bersih, dan berkelanjutan,” ujar Agung.
Agung menambahkan, PLN IP UBP Bali saat ini mengoperasikan sejumlah pembangkit strategis, di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Gas (PLTDG) Pesanggaran, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Pemaron dan Gilimanuk, hingga berbagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), baik tipe mengapung (floating) maupun berbasis lahan (land-based). Sebagai bagian dari visi transisi energi nasional, PLN IP UBP Bali juga terus mengakselerasi penetrasi energi bersih guna mendukung tercapainya sistem ketenagalistrikan yang berkelanjutan di Pulau Dewata.