Ilustrasi pabrik. (IDN Times/Arief Rahmat)
Dampak dari perlambatan ekonomi global juga terlihat dari kinerja manufaktur beberapa negara yang berada di zona kontraksi, seperti China (49,5), Thailand (47,5), Vietnam (49,6), Malaysia (46,8), Australia (48,2), dan zona Eropa (43).
Sementara, India sebagai salah satu perekonomian pada kelompok emerging economies (EMs) dan pasar potensial ekspor Indonesia, masih di zona ekspansif (55,5).
Adapun posisi indeks PMI manufaktur Indonesia yakni 51,5 dinilai masih ekspansif, karena tingkat permintaan dan output produksi yang masih meningkat.
“Meskipun sedikit melambat, sentimen dalam sektor manufaktur Indonesia secara keseluruhan masih positif. Capaian ini akan terus kami jaga melalui berbagai dukungan kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mengantisipasi risiko global”, ujar Kepala BKF Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu, (5/11/2023).