Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo ke Pengurus Koperasi: Ketua Untung Duluan Tidak Boleh Terjadi

IMG_9097.jpeg
Presiden Prabowo Subianto. (IDN Times/Larasati Rey)
Intinya sih...
  • Prabowo menegaskan agar ketua koperasi tidak kaya sendiri seperti di era Orde Baru
  • Prabowo mengungkapkan pengalaman ketua koperasi bermobil tiga di lingkungan militer
  • Prabowo menyatakan keyakinannya kondisi praktik-praktik lama sudah berubah dan menekankan pentingnya pengawasan dan sistem teknologi dalam pengelolaan koperasi

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan tegas kepada seluruh pengurus koperasi agar menjalankan tugas dengan baik dan menjauhi praktik menyimpang yang pernah terjadi di masa lalu.

Prabowo mengungkapkan pada era Orde Baru (Orba) pernah muncul pelesetan terhadap Koperasi Unit Desa (KUD), yang disebut sebagai singkatan dari “Ketua Untung Duluan.” Dia menekankan agar hal semacam itu tidak terulang lagi.

"Dulu ada pelesetan, dulu waktu Orde Baru juga dibentuk KUD, tetapi akhirnya dipelesetkan. KUD singkatan Ketua Untung Duluan dan ini tidak boleh terjadi," katanya saat meluncurkan 80 ribu Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih, dikutip Selasa (22/7/2025).

1. Prabowo ungkap soal ketua koperasi bermobil tiga

Ilustrasi koperasi. (ChatGPT)
Ilustrasi koperasi. (ChatGPT)

Prabowo mengisahkan pengalamannya selama bertugas di lingkungan militer. Dia menyebut dalam beberapa kasus, ketua koperasi di satuan militer kerap terlihat menonjol secara ekonomi.

Menurutnya, ada fenomena di mana ketua koperasi memiliki kendaraan pribadi dalam jumlah berlebihan. Dia mencontohkan kondisi di sebuah batalyon, di mana seorang ketua koperasi memiliki tiga mobil dan memarkirnya di asrama.

"Saya di tentara selalu ada koperasi, hanya fenomena di tentara Ketua Koperasi selalu mobilnya bagus-bagus, kadang-kadang mobilnya tiga. Di batalyon Ketua Koperasi mobilnya tiga, bayangkan itu," ujarnya.

Prabowo juga membagikan pengalamannya saat menjadi Komandan Batalyon 328 Kostrad di Cilodong. Dia mengatakan pernah memanggil ketua koperasi untuk meminta laporan, namun yang bersangkutan justru menunjukkan sikap gugup dan ketakutan.

"Niatnya tidak diperiksa, niatnya mau dapat laporan tetapi dia sendiri (gemetar). Jadi ketua-ketua Koperasi Merah Putih, kalau dipanggil itu untuk dapat laporan yang baik," sebutnya.

2. Prabowo menyebut kondisi kini sudah berubah

Ilustrasi koperasi merah putih (Foto: IDN Times)

Prabowo menyampaikan keyakinannya praktik-praktik lama semacam itu sudah tidak ada lagi, khususnya di lingkungan TNI. Dia menanyakan langsung kepada Panglima TNI saat ini dan percaya kondisi tersebut sudah berubah.

"Sudah enggak ada kan? Ketua koperasi macam itu sudah enggak ada di TNI? Sudah tidak ada? Bagus. Kalau saya cek ada, bagaimana?" tanyanya.

Orang nomor satu di Indonesia itu juga menekankan koperasi Merah Putih adalah milik rakyat dan pengelolaannya akan diawasi secara ketat dengan bantuan teknologi.

3. Prabowo tegaskan pengawasan dan sistem teknologi

IMG_20250721_130420_604.jpg
Peluncuran Koperasi Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto secara virtual di Desa Kekeri Lombok Barat, Senin (21/7/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Menurutnya, pengelolaan koperasi saat ini harus dilakukan secara transparan dan akuntabel. Seluruh aliran dana, baik masuk maupun keluar harus melalui sistem teknologi yang telah disiapkan oleh Kementerian Koperasi dan para wakil menterinya.

"Bagaimana Kepala Desa sanggup? Kepala Desa mengawasi? Ketua Koperasi harus kalian awasi semua. Mereka paling dekat sama rakyat, masa sampai hati? Kita semua awasi," tegasnya.

Prabowo menilai gerakan koperasi nasional merupakan langkah besar untuk membalik arah perputaran ekonomi dari desa, bukan hanya dari kota. Dia menegaskan kekuatan ekonomi ke depan harus berakar di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us