Profil 3 Agrinas, BUMN Karya yang Banting Setir ke Pangan

Jakarta, IDN Times - Kementerian BUMN merombak tiga BUMN sektor infrastruktur dan properti alias BUMN karya menjadi BUMN bidang pangan.
Ketiga BUMN itu adalah PT Indra Karya (Persero) yang berubah menjadi PT Agrinas Palma Nusantara (Persero); PT PT Virama Karya (Persero) yang berubah menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara (Persero); dan PT Yodya Karya (Persero) yang berubah menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero). Berikut profil ketiga perusahaan tersebut.
1. Profil Agrinas Palma Nusantara

Indra Karya sendiri merupakan salah satu BUMN karya yang bergerak di bidang konsultan engineering. Indra Karya berdiri sejak 1961.
Awalnya, Indra Karya bergerak dalam bidang pemborongan. Namun, pada 1978, Menteri Pekerjaan Umum selaku kuasa pemegang saham mengubah bidang usaha Indra Karya menjadi konsultan engineering.
Indra Karya bergerak dalam proyek tenaga listrik, minyak dan gas (migas, sumber daya air (SDA). Adapun jasa konsultan merupakan bisnis hulu Indra Karya. Perusahaan itu juga bergerak sebagai developer, dan di hilir mengembangkan produk air minum dalam kemasan (AMDK).
Per 21 Februari 2025, pemerintah mengubah Indra Karya menjadi Agrinas melalui Keputusan Menteri Hukum Republik Indonesia Nomor AHU-0012457.AH.01.02.Tahun 2025 Tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Perusahaan Perseroan (Persero) PT Agrinas Palma Nusantara.
Dikutip dari situs resmi Indra Karya, transformasi perusahaan dilakukan dengan arahan pemerintah sesuai pada Asta Cita Presiden Republik Indonesia poin nomor 2 tentang kemandirian energi. Kini perusahaan itu menjalankan bisnis pengelolaan perkebunan kelapa sawit.
Agrinas Palma Nusantara telah mendapatkan tugas untuk mengelola lahan perkebunan kelapa sawit sitaan Kejaksaan Agung (Kejagung) dari PT Duta Palma dengan lahan seluas 221 ribu hektare (ha) yang lokasinya tersebar di di Kabupaten Kuantan Singingi, Rokan Hulu, dan Kampar, Provinsi Riau.
Agrinas Palma Nusantara dipimpin oleh mantan bela negara, alias Letjen TNI Purnawirawan Agus Sutomo.
2. Profil Agrinas Jaladri Nusantara

Virama Karya, cikal bakal dari Agrinas Jaladri Nusantara adalah perusahaan konsultan dengan spesialisasi pada bidang pelayanan jasa teknik dan manajemen bidang transportasi jalan dan jembatan serta bidang teknik sipil lainnya.
Pada awalnya, perusahaan itu adalah perusahaan swasta Belanda yang bernama NV. Architecten Ingenieurs Bureau Fermon Cuypers yang didirikan pada tahun 1961.
Kemudian, perusahaan itu dinasionalisasi melalui peraturan pemerintah (PP) No. 56/1961, dan beroperasi di bawah Binaan Kementerian Tenaga Listrik dan Pekerjaan Umum. Lalu, pada 1970, diubah menjadi Virama Karya berdasarkan PP No. 38/1970, dengan pembinaan dari Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Keuangan.
Dalam situs resmi Kementerian BUMN, nama Virama Karya telah diubah menjadi Agrinas Jaladri Nusantara. Begitu juga nama lokasi perusahaan di peta Google. Agrinas Jaladri Nusantara akan bergerak di sektor perikanan.
Agrinas Jaladri Nusantara dipimpin oleh Kharisma Febriansyah sejak pertengahan November 2024 lalu. Kharisma adalah Sekretaris Gerindra Jawa Timur (Jatim). Dia sempat diisukan bakal bersanding dengan Khofifah Indar Parawansa dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2024.
3. Profil Agrinas Pangan Nusanatara

Yodya Karya adalah perusahaan yang lahir di masa pemerintahan Belanda pada 1948 lalu dengan nama N.V. Job & Sprey. Perusahaan itu kemudian dinasionalisasi pada 1958. Lalu, perusahaan itu diubah menjadi perusahaan negara dengan nama Yodya Karya pada 1961 silam.
Yodya Karya adalah BUMN yang bergerak dalam layanan konsultan enjiniring dan manajemen proyek dan pengembangan bisnis bermutu.
Yodya Karya telah mengumumkan transformasi perusahaan menjadi Agrinas Pangan Nusantara melalui situs webnya. Adapun perubahan nama perusahaan ditetapkan melalui Surat Menteri BUMN No. S-63/MBU/02/2025 per 10 Februari 2025.
Perusahaan itu saat ini dipimpin oleh Joao Angelo De Sousa Mota sebagai Direktur Utama (Dirut).
Joao diangkat menjadi Dirut per 10 Februari 2025 melalui Surat Keputusan Kementerian BUMN No. 32/MBU/02/2025. Dikutip dari situs resmi perusahaan, Joao adalah seorang profesional dengan pengalaman yang luas di bidang konstruksi, pertanian, peternakan, serta industri kreatif.
Berdasarkan penelusuran IDN Times, Joao adalah Ketua Dewan Pembina DPW Tani Merdeka Indonesia Nusa Tenggara Timur (NTT). Organisasi tersebut merupakan salah satu kelompok yang memberikan dukungan kepada pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Bahkan, dalam situs resmi Tani Merdeka Indonesia, wajah Prabowo terpampang jelas sebagai logo organisasi. Berdirinya organisasi itu juga disetujui oleh Prabowo.
Pada 11 Februari 2025 lalu, saat Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin melantik Deddy Corbuzier sebagai Staf Khusus (Stafsus)-nya, Sjafrie juga menganugerahkan penghargaan Dharma Pertahanan Madya kepada Joao.