Profil Akidi Tio, Sumbang Rp2 Triliun demi Penanganan COVID di Sumsel
Jakarta, IDN Times - Nama Akidi Tio menjadi buah bibir karena memberikan bantuan senilai Rp2 triliun untuk penanganan COVID-19 di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) dan sekitarnya. Bantuan tersebut diserahkan pihak keluarga untuk melaksanakan wasiat yang ditinggalkan Akidi Tio selepas dia wafat.
Publik pun banyak bertanya-tanya tentang profil Akidi Tio yang bisa memberikan bantuan atau donasi dengan nilai fantastis tersebut.
1. Siapa Akidi Tio?
Usut punya usut, Akidi Tio merupakan seorang pengusaha asal Langsa, Aceh Timur.
Bantuan tersebut diberikan lantaran Akidi Tio memiliki kedekatan tersendiri dengan Sumsel. Hal ini langsung dikonfirmasi oleh dokter pribadi Akidi Tio, Prof dr Hardi Darmawan.
"Akidi Tio adalah pengusaha yang lama tinggal di Palembang. Anak-anaknya bahkan banyak tinggal di Palembang dan Jakarta," ujar Hardi, Senin (26/7/2021).
2. Akidi Tio kerap membantu sesama semasa hidupnya
Sikap dermawan Akidi sebagai pengusaha tak hanya ditunjukkan lewat donasi Rp2 triliun tersebut. Hardi menuturkan, semasa hidupnya Akidi Tio juga sering menyalurkan bantuan ke sejumlah panti jompo yang ada di Sumsel.
"Saat ini, semua anak beliau menjadi pengusaha. Amanah inilah yang diteruskan oleh anak-anaknya," ucap Hardi.
3. Bantuan diberikan agar Sumsel dapat segera terbebas dari COVID-19
Hardi pun menjelaskan kronologi dirinya diminta memberikan bantuan Rp2 triliun dari Akidi Tio tersebut. Awalnya ia ditelepon oleh salah satu anak Akidi Tio. Dia menjelaskan bahwa pihak keluarga atas nama sang ayah ingin menyalurkan bantuan ke warga Sumsel.
Uang donasi tersebut kemudian dititipkan ke Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Lesty Nurainy, agar dapat berguna bagi masyarakat.
"Harapannya Sumsel dapat keluar dari situasi pandemik yang melanda seluruh wilayah Indonesia," ujar Hardi.
Adapun sebagian besar uang tersebut akan digunakan untuk penanganan pasien COVID-19, mulai dari memenuhi kebutuhan oksigen, obat-obatan, insentif bagi tenaga kesehatan, termasuk tempat isolasi bagi masyarakat.
