Profil Budi Santoso, Menteri Perdagangan di Kabinet Prabowo
Jakarta, IDN Times - Budi Santoso menjadi Menteri Perdagangan (Mendag) dalam Kabinet Merah Putih di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Hal itu diumumkan Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta pada Minggu (20/10/2024).
Sebelumnya Budi menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perdagangan (Kemendag). Dia menitikkan air mata usai menjalani serah terima jabatan dengan Zulkifli Hasan (Zulhas) usai dilantik pada Senin (21/10/2024).
Budi mengaku terharu karena dirinya adalah pejabat internal atau pejabat karier Kemendag pertama yang mencapai jabatan menjadi Mendag. Selama ini, posisi Mendag selalu diisi oleh pihak eksternal, baik profesional maupun dari partai politik.
Berikut profil Budi Santoso.
1. Profil Budi Santoso
Budi Santoso adalah pria kelahiran Jakarta, 9 Februari 1968. Saat ini, Budi berusia 56 tahun.
Budi adalah lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sebelas Maret, dan Magister Ilmu Administrasi (S2) dari Universitas Indonesia (UI). Dia juga mengantongi gelar Doktor Ilmu Komunikasi (S3) dari Universitas Sahid.
2. Punya sepak terjang panjang di Kemendag
Budi baru menjabat sebagai Sekjen Kemendag pada 14 Agustus 2024 lalu. Sebelumnya dia menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri.
Saat ini, Budi juga menjabat sebagai Komisaris Utama Holding BUMN pangan ID Food yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK 174/MBU/07/2023.
Budi memiliki sepak terjang yang panjang di Kemendag. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei (September 2020 – Desember 2022) dan Kepala Biro Keuangan (Juni 2020 - September 2020).
Budi juga pernah berkarier sebagai Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kemendag pada 2017, Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kemendag pada 2017, Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kemendag pada 2017, dan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi pada periode 2012 - 2016.
3. Punya harta kekayaan Rp6,86 miliar
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periode 2023, Budi tercatat memiliki harta kekayaan Rp6.864.679,47 miliar alias Rp6,86 miliar.
Nilai tersebut terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp5,01 miliar, alat transportasi dan mesin Rp661 juta, kas dan setara kas Rp1,41 miliar, harta lainnya Rp70 juta, dan utang Rp288,5 juta.
