Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Harry Danardojo, Eks Direktur Sekuritas Tewas Tertimpa Pohon

ilustrasi profil Linkedln (pexels.com/Airam Dato-on)
ilustrasi profil Linkedln (pexels.com/Airam Dato-on)
Intinya sih...
  • Harry Danardojo, mantan Direktur Danareksa Sekuritas, tewas tertimpa pohon di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
  • Harry merupakan alumni SMA Pangudi Luhur dan U.S. International University, dengan karier sukses di sektor keuangan dan energi terbarukan.
  • Kepemimpinannya di Danareksa membawa perusahaan kembali ke jalur positif pasca krisis ekonomi 1998, serta fokus terakhirnya pada energi terbarukan dan lingkungan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Seorang pengemudi mobil mewah Lexus hitam tewas tertimpa pohon tumbang di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Minggu (26/10/2025). Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, M. Yohan, menjelaskan, korban merupakan seorang pria berusia sekitar 50 tahun yang meninggal di tempat akibat tertimpa pohon palem berdiameter 60 centimeter dan tinggi 15 meter.

Korban tewas tersebut adalah Harry Nugroho Prasetyo Danardojo. Harry merupakan mantan Direktur Danareksa Sekuritas dan tokoh penting di dunia pasar modal Indonesia.

Petugas gabungan dari BPBD, Dinas Gulkarmat, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, serta aparat setempat segera melakukan evakuasi di lokasi kejadian.

1. Siapakah Harry Danardojo?

Harry Danardojo.jpg
Harry Nugroho Prasetyo Danardojo, mantan Direktur Danareksa Sekuritas. (Dok. Linkedin Harry Danardojo).

Bagi kalangan pasar modal, nama Harry Danardojo bukanlah sosok asing. Ia merupakan alumni SMA Pangudi Luhur (PL) angkatan 1984 yang menempuh pendidikan tinggi di Amerika Serikat.

Harry meraih gelar Sarjana Ekonomi dan Master of Business Administration (MBA) dari U.S. International University, San Diego, California. Latar belakang pendidikannya yang kuat membuatnya dikenal sebagai profesional yang visioner dan inovatif.

Karier Harry dimulai di sektor keuangan hingga akhirnya menjabat sebagai Managing Director dan Head of Equity Capital Market di Danareksa Sekuritas, di mana ia berperan besar dalam mengelola distribusi ekuitas dan meningkatkan kinerja perusahaan. Di bawah kepemimpinannya, Danareksa mampu mempertahankan posisi di lima besar bursa dengan nilai transaksi tertinggi berkat implementasi sistem electronic trading yang lebih modern.

2. Perjalanan karier dan kepemimpinan

ilustrasi karir (Pexels.com/energepic-com-27411)
ilustrasi karir (Pexels.com/energepic-com-27411)

Karier Harry menanjak pesat pada awal 2000-an ketika ia dipercaya menjadi bagian dari jajaran manajemen puncak PT Danareksa (Persero). Di masa pasca krisis ekonomi 1998, ia terlibat langsung dalam proses restrukturisasi besar-besaran untuk menstabilkan kinerja perusahaan yang saat itu menghadapi tekanan berat akibat aset bermasalah.

Dalam sebuah wawancara, Harry mengungkap bahwa Danareksa sempat mencatat kerugian hingga Rp495 miliar akibat pencadangan aktiva tak produktif pada 2001. Namun, melalui efisiensi dan pembenahan tata kelola yang ketat, ia berhasil membawa Danareksa kembali ke jalur positif. Kepemimpinannya dianggap berperan penting dalam memulihkan kepercayaan publik terhadap perusahaan pelat merah tersebut.

3. Fokus terakhir pada energi terbarukan dan lingkungan

ilustrasi pemimpin pria (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi pemimpin pria (pexels.com/Thirdman)

Setelah meninggalkan dunia sekuritas, Harry memperluas kiprahnya ke sektor lingkungan dan energi. Pada 2018 hingga 2020, ia menjabat sebagai Direktur PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) sebelum akhirnya mengundurkan diri.

Beberapa tahun terakhir, ia dikenal sebagai Founder dan Chairman Asco Prima Surya. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan limbah dan energi terbarukan.

Selain itu, Harry juga sempat menjabat sebagai Country Manager IMC Group (2012–2016) dan CEO Maritime Logistics Operations Line (2009–2012). Pengalaman lintas sektornya menunjukkan dedikasi terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Kepergiannya menjadi kehilangan besar, terutama bagi kalangan profesional yang mengenalnya sebagai sosok inovatif, pekerja keras, dan pemimpin yang inspiratif.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Usai Kunjungan di Minahasa, Bahlil Mau Ziarah ke Makam Ibu Prabowo

29 Okt 2025, 14:08 WIBBusiness