Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Pemilik Burj Khalifa yang Bakal Investasi Gede-gedean di IKN

Potret Burj Khalifa, Dubai, UEA (pexels.com/Popoy Dev)
Intinya sih...
  • Presiden Jokowi mengumumkan rencana investasi dari Emaar Properties di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
  • Emaar Properties adalah perusahaan real estat bergengsi dengan aset bersih senilai 37,6 miliar dolar AS pada 2022. 

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah mengumumkan rencana investasi dari perusahaan Emaar Properties di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang bermarkas di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Emaar Properties adalah salah satu perusahaan bergengsi di bidang real estat. Mengutip laman resmi perusahaan pemilik Burj Khalifa itu, mereka memiliki aset bersih senilai 37,6 miliar dolar AS pada 2022.

Emaar Properties mengklaim dirinya sebagai salah satu perusahaan pengembang real estat yang paling berharga di dunia. Emaar, yang telah membangun kompetensi di bidang real estat, ritel dan pusat perbelanjaan, perhotelan, dan rekreasi.

"Kami meningkatkan strategi kami untuk menjadi salah satu perusahaan yang paling berharga, paling inovatif, dan paling dikagumi" kata Pendiri Emaar Properties, Mohamed Alabbar.

1. Profil perusahaan Emaar Properties

Mohammed bin Rashid Library (MBRL) di Dubai, Uni Emirate Arab (UEA), tampak Burj Khalifa di kejauhan (IDN Times/Yogie Fadila)

Dilansir Forbes, Emaar Properties PJSC bergerak dalam pengembangan properti real estat. Portofolio propertinya mencakup komunitas terencana, pusat perbelanjaan, hostel dan resor, hiburan, persewaan komersial, serta industri dan investasi.

Segmen real estat mengembangkan dan menjual kondominium, vila, unit komersial dan kavling serta tanah. Sementara segmeb penyewaan dan aktivitas terkait mengembangkan, menyewakan dan mengelola mal, ritel, ruang komersial dan residensial.

Selanjutnya, segmen perhotelan mengembangkan, memiliki dan mengelola hotel, apartemen berlayanan, dan aktivitas rekreasi.

2. Perjalanan bisnis pendiri Emaar Properties

burj khalifa, dubai, uni emirat arab (pixabay.com/Jan Vašek)

Mohamed Ali Rashed Alabbar adalah pengusaha global dengan minat aktif di bidang real estate, ritel, perhotelan, e-commerce, teknologi, logistik, F&B, dan modal ventura.

Sejak 1997, dia telah berada di garis depan dalam bidang real estat global, memimpin perusahaan pengembangan real estat terkemuka seperti Emaar Properties (pengembang gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa) dan Eagle Hills (pengembang real estat terkemuka di pasar negara berkembang).

Dia telah mempelopori pertumbuhan Emaar Properties dengan mencapai rekam jejak yang tak tertandingi dalam keberhasilan mengembangkan aset residensial, ritel, hiburan, perhotelan dan rekreasi futuristik yang ikonik dan mengubah gaya hidup masyarakat secara global.

Selama bertahun-tahun dia telah mengembangkan proyek barang bekas kelas dunia, termasuk bisnis ritelnya, di 20 lebih pasar di Timur Tengah, Afrika Utara & Sub Sahara, Eropa Tengah dan Timur, serta Asia Selatan dan Tenggara dan Amerika Serikat.

Selain itu, dia telah mendorong pertumbuhan beberapa pemain regional menjadi pemimpin sektor yang terkenal di dunia termasuk Americana Group (bisnis makanan bernilai miliaran dolar, perusahaan makanan terintegrasi terbesar di Timur Tengah) dan noon.com (platform e-commerce terkemuka) di wilayah tersebut.

Dia juga pemegang saham di Artstreet Limited yang memiliki kepentingan di bisnis real estat. Dia adalah Ketua Zand, salah satu bank korporasi dan ritel digital gabungan pertama di dunia yang diluncurkan dari UEA.

3. Emaar Properties bakal investasi besar-besaran di IKN

Desain Istana Kepresidenan di IKN dan Ikoniknya Garuda (Dok. Laman Kemenparekraf RI)

Jokowi menjelaskan, pemilik perusahaan Emaar terpincut oleh Ibu Kota Nusantara. Pemilik Burj Khalifa itu menunjukkan komitmennya untuk berinvestasi, meskipun Jokowi tidak merinci jumlahnya karena belum ada kesepakatan resmi yang ditandatangani.

Meski demikian, Jokowi menegaskan investasi tersebut sangat besar, dan diharapkan dapat ditandatangani dalam waktu dekat, kemungkinan pada Juli di Abu Dhabi atau Dubai.

“Saya enggak mau ngomong kalau belum tanda tangan betul. Tapi gede banget, gede banget kita tandatangani. Insya Allah nanti di bulan Juli,” kata Jokowi di IKN, Selasa (4/6/2024).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us