Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-10-16 at 6.07.35 AM.jpeg
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. (IDN Times/Triyan)

Intinya sih...

  • Inflasi dan defisit APBN terjaga rendah

  • Surplus neraca perdagangan selama 64 bulan beruntun

  • IHSG mencapai rekor tertinggi sepanjang masa

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa mengklaim sejumlah pencapaian positif di bidang ekonomi dalam satu tahun kepemimpinan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Menurut Purbaya, hal itu dibuktikan lewat fundamental ekonomi yang kuat, stabilitas makroekonomi terjaga, dan kesejahteraan masyarakat meningkat.

Pada kuartal II-2025, pertumbuhan ekonomi ada pada level 5,12 persen dan menjadi salah satu tertinggi di antara negara-negara G20. Purbaya pun mengaku optimistis kinerja ekonomi nasional akan membaik hingga akhir tahun ini.

"Jadi ini semua sebagian angka pertumbuhan triwulan kedua. Saya yakin triwulan ketiga akan turun sedikit, tapi gak apa-apa. Triwulan keempat tumbuhnya akan lebih cepat,” kata Purbaya, dikutip dari situs resmi Kemenkeu, Minggu (19/10/2025).

1. Inflasi dan defisit APBN sama-sama terjaga dengan rendah

Ilustrasi Inflasi (Foto: IDN Times)

Sejalan dengan itu, inflasi terjaga rendah pada level 2,65 persen secara tahunan atau year on year (yoy), dengan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 1,56 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka-angka tersebut juga diklaim pemerintah sebagai salah satu yang terendah di antara negara G20.

Adapun pencapaian tersebut dijelaskan Purbaya tidak lepas dari strategi pengelolaan kas negara melalui penempatan Rp200 triliun di Bank Himbara yang bertujuan produktif mendukung aktivitas ekonomi.

“Dampaknya ke perekonomian beda karena tadi di sistem yang tadinya kering mulai ada uang yang cukup, Anda hajar lebih jauh. Itu yang menimbulkan optimisme di ekonomi,” kata Purbaya.

2. Surplus neraca perdagangan 64 bulan beruntun

Ilustrasi neraca perdagangan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara dari sisi perdagangan, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan selama 64 bulan berturut-turut, dengan pertumbuhan 45,8 persen sepanjang Januari hingga September 2025.

Indikator kesejahteraan masyarakat juga menunjukkan perbaikan. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,76 persen pada Februari 2025, terendah sejak krisis 1998. Di sisi lain, angka kemiskinan turun menjadi 8,47 persen pada Maret 2025, yang merupakan capaian terendah sepanjang sejarah.

3. IHSG sentuh all time high

ilustrasi IHSG (IDN Times/Muhammad Surya)

Segala pencapaian tersebut direspons positif oleh pasar modal. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) pada level 8.257,86 saat 10 Oktober 2025.

Menurut Purbaya, hal ini mencerminkan keyakinan pelaku pasar terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintah.

“Walaupun sekarang ada koreksi naik sebentar-sebentar ya, tapi yang perlu diperhatikan adalah perbaikan ekonomi yang akan kita ciptakan ke depan, bukan cuma sesaat. Kita perbaiki fondasi ekonominya dengan serius, dengan betul-betul. Saya akan mengerahkan seluruh pengetahuan saya yang ada yang sudah belajar selama berapa tahun,” tutur Purbaya.

Editorial Team