Purbaya Semringah IHSG Tembus Rekor 8.602: Mantap, To The Moon!

- Menkeu Purbaya menilai, penguatan IHSG tidak lepas dari optimisme investor terhadap prospek ekonomi Indonesia. Tanpa optimisme tersebut, menurutnya, IHSG tidak mungkin menembus level 8.600-an.
- Ketika investor melihat arah program pembangunan ekonomi dalam negeri semakin jelas, ekspektasi percepatan ekonomi pun akan meningkat. Fondasi IHSG adalah perusahaan-perusahaan yang sangat dipengaruhi kondisi ekonomi nasional.
Jakarta, IDN Times – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa semringah saat mendengar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak all time high. IHSG sore ini ditutup memecahkan rekor baru, dengan tembus level 8.602.
Purbaya sempat menggunakan istilah to the moon untuk menggambarkan lonjakan IHSG. Ia juga melontarkan gurauan, rekor baru itu tidak lepas dari kinerjanya, sambil menunjuk ke dirinya sendiri.
“To the moon, to the moon!” ujar Purbaya saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (26/11/2025).
1. Optimisme investor meningkat jadi faktor naiknya IHSG

Purbaya menilai, penguatan IHSG tidak lepas dari optimisme investor terhadap prospek ekonomi Indonesia. Tanpa optimisme tersebut, menurutnya, IHSG tidak mungkin menembus level 8.600-an.
“Tapi mereka (investor) lihatnya ke depan, forward looking. Ada beberapa (saham) gorengan, tapi yang lain juga naik. Jadi kalau nggak ada optimisme di perekonomian, itu nggak akan naik ke 8.600 sekarang. Whoa, mantap lah, to the moon, to the moon!” tuturnya.
2. Arah pembangunan hingga fondasi ekonomi yang solid ikut diperhitungkan investor

Eks Ketua Dewan Komisioner LPS itu menjelaskan, ketika investor melihat arah program pembangunan ekonomi dalam negeri semakin jelas, ekspektasi percepatan ekonomi pun akan meningkat. Tidak hanya berupa ekspektasi, ia meyakini laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga akan terealisasi.
Menurutnya, fondasi IHSG adalah perusahaan-perusahaan yang sangat dipengaruhi kondisi ekonomi nasional. Karena itu, investor akan terus memperhitungkan prospek ke depan dan memantau apakah program pemerintah berjalan sesuai rencana.
“Pada dasarnya nanti semuanya akan ditentukan oleh fondasi ekonomi. Jadi kalau bagus seperti sekarang, meski mungkin ekonomi belum secepat itu, investor pasar modal itu forward looking, orientasinya ke depan. Mereka bisa hitung, ‘Oh Purbaya jago nih.’ Ya, nggak boleh ngomong begitu ya? Tapi ternyata program ini jalan,” ujarnya.
3. Belum akan berikan insentif untuk pasar modal

Purbaya menegaskan, penguatan saham hari ini cukup merata, bukan hanya terjadi pada saham-saham ‘gorengan’. Meski begitu, ia tetap mendorong otoritas untuk menindak tegas saham-saham gorengan tersebut.
Ketika ditanya mengenai rencana pemberian insentif untuk pasar modal, Purbaya mengatakan, belum mempertimbangkannya. Alasannya, hingga kini belum ada pelaku penggorengan saham yang ditindak.
“Belum. Saya belum lihat mereka menghukum orang yang goreng-goreng saham,” ucapnya.



















