Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BKPM: Realisasi Investasi Tunjukkan Tren Positif

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani menghadiri laporan realisasi investasi triwulan III (Juli–September) 2024 yang dirilis oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada hari ini, Selasa (15/10). (Dok. Kementerian Investasi/BKPM)
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani menghadiri laporan realisasi investasi triwulan III (Juli–September) 2024 yang dirilis oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada hari ini, Selasa (15/10). (Dok. Kementerian Investasi/BKPM)

Jakarta, IDN Times – Sejalan dengan proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0 persen pada 2024, realisasi investasi menunjukkan tren positif.  Hal ini terlihat dalam laporan realisasi investasi triwulan III (Juli–September) 2024 yang dirilis oleh  Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada hari ini, Selasa (15/10). 

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani menegaskan bahwa kinerja realisasi investasi pada  triwulan III 2024 sangat dipengaruhi oleh kebijakan hilirisasi yang dijalankan secara konsisten oleh  pemerintah. Menurutnya, hilirisasi adalah kunci pertumbuhan investasi karena dapat meningkatkan nilai  tambah dan penciptaan lapangan kerja. 

"Hilirisasi memainkan peran penting dalam meningkatkan investasi di Indonesia. Yang paling penting,  hilirisasi ini memungkinkan kita memiliki produk dengan nilai tambah dan menciptakan lapangan  pekerjaan," ungkap Rosan pada konferensi pers terkait Realisasi Investasi Triwulan III 2024 dan Capaian  Investasi 10 Tahun Pemerintahan Jokowi di Jakarta. 

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani menghadiri laporan realisasi investasi triwulan III (Juli–September) 2024 yang dirilis oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada hari ini, Selasa (15/10). (Dok. Kementerian Investasi/BKPM)

1. Berdampak positif

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani menghadiri laporan realisasi investasi triwulan III (Juli–September) 2024 yang dirilis oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada hari ini, Selasa (15/10). (Dok. Kementerian Investasi/BKPM)
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani menghadiri laporan realisasi investasi triwulan III (Juli–September) 2024 yang dirilis oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada hari ini, Selasa (15/10). (Dok. Kementerian Investasi/BKPM)

Sepanjang Triwulan III Tahun 2024, Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi sebesar  Rp431,48 triliun atau meningkat 15,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan  sektor hilirisasi menyumbang Rp91,51 triliun atau 21,2 persen dari total realisasi triwulan tersebut. Angka  realisasi tersebut tidak hanya berkontribusi pada pemenuhan 26,15 persen dari total target investasi tahun  2024, tetapi juga menjadi wadah bagi penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 650.172 orang. 

"Kita melihat angka (hilirisasi) ini cukup konsisten, baik secara triwulanan, tahunan, maupun lima tahunan,  selalu di atas 20 persen. Ini menunjukkan bahwa kebijakan hilirisasi yang dijalankan oleh Presiden Joko  Widodo sudah menghasilkan dampak yang sangat positif," ujar Rosan. 

Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada triwulan III naik 11,62 persen dibandingkan tahun  sebelumnya, dari Rp178,20 triliun menjadi Rp198,83 triliun. Sementara Penanaman Modal Asing (PMA)  naik 18,55 persen, dari Rp196,20 triliun menjadi Rp232,65 triliun, dengan kontribusi PMA mencapai 53,92 persen dari  total investasi. Lima besar negara PMA adalah Singapura (US$5,50 miliar), Hong Kong (US$2,24 miliar),  Tiongkok (US$1,86 miliar), Malaysia (US$0,99 miliar), dan Amerika Serikat (US$0,84 miliar). 

Berdasarkan sektor usaha, investasi terbesar berasal dari sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp58,04 triliun), diikuti oleh Industri Logam Dasar (Rp55,87 triliun), Pertambangan (Rp44,64 triliun),  Industri Kimia dan Farmasi (Rp31,61 triliun), serta Industri Makanan (Rp31,30 triliun).

2. Periode Januari-September 2024

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani menghadiri laporan realisasi investasi triwulan III (Juli–September) 2024 yang dirilis oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada hari ini, Selasa (15/10). (Dok. Kementerian Investasi/BKPM)
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani menghadiri laporan realisasi investasi triwulan III (Juli–September) 2024 yang dirilis oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada hari ini, Selasa (15/10). (Dok. Kementerian Investasi/BKPM)

Sejalan dengan pencapaian yang kuat pada Triwulan III, realisasi investasi kumulatif selama periode  Januari–September 2024 juga menunjukkan performa positif. Capaian ini menjadi indikasi bahwa  Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai target investasi hingga akhir tahun 2024. Dengan  realisasi yang telah tercapai dalam sembilan bulan pertama, optimisme bahwa target tersebut dapat  terlampaui semakin kuat.  

"Realisasi sudah mencapai Rp1,261 triliun, meningkat hampir 20 persen yoy. Target akhir tahun sebesar Rp1.650  triliun sudah tercapai 76,4 persen. Bahkan, jika kita bicara target renstra (Rencana Strategis), sudah melebihi," ungkap Rosan. 

Sama seperti Triwulan III, peridoe Januari-September 2024 juga dipengaruhi oleh sektor hilirisasi yang  berkontribusi sebesar Rp272,91 triliun atau 21,6 persen dari total investasi. Pada periode tersebut, investasi  luar Jawa mencapai Rp635 triliun (50,34 persen), meningkat 16,34 persen dibandingkan Rp545,81 triliun pada  periode yang sama pada 2023.  

3. Capaian Investasi 10 Tahun

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani menghadiri laporan realisasi investasi triwulan III (Juli–September) 2024 yang dirilis oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada hari ini, Selasa (15/10). (Dok. Kementerian Investasi/BKPM)
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani menghadiri laporan realisasi investasi triwulan III (Juli–September) 2024 yang dirilis oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada hari ini, Selasa (15/10). (Dok. Kementerian Investasi/BKPM)

Jika ditarik lebih jauh, selama 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi, realisasi investasi mencapai  Rp9.117,4 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 13.836.775 orang. Angka ini melebihi target  Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Investasi/BKPM sejak 2021, menunjukkan keberhasilan  kebijakan yang dijalankan dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. 

“Dalam 10 tahun terakhir, kestabilan ekonomi dan politik telah meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Investasi adalah komitmen jangka panjang, sehingga kestabilan  sangat penting," ujar Rosan. 

Sektor manufaktur juga terus menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi. Selama satu dekade  terakhir, sektor ini mengalami perkembangan signifikan. Hal ini menunjukkan peran strategis manufaktur  sebagai motor penggerak ekonomi nasional. Ke depan, fokus akan terus diarahkan untuk menguatkan  sektor ini agar kontribusinya terhadap investasi dan penciptaan lapangan kerja semakin besar. 

"Pertumbuhan manufaktur mencapai 15,5 persen selama 10 tahun terakhir. Sektor ini memiliki pertumbuhan  yang cukup tinggi dan perlu terus didorong ke depan," tutup Rosan. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ezri Tri Suro
EditorEzri Tri Suro
Follow Us