Toko Mainan Terancam Bangkrut, Nasib Anak-Anak Gimana ya?

Padahal main itu asyik banget!

Berkembangnya teknologi memang mempunyai beberapa dampak. Tak hanya positif, tapi juga ada sisi negatif yang dirasakan beberapa kalangan. Dulu banyak anak kecil yang asyik bermain seperti layang-layang, kelereng, dan sebagainya.

Sekarang, beberapa permainan itu sudah bisa dinikmati melalui smartphone. Disadari atau tidak, permainan tersebut malah dimainkan orang dewasa layaknya pada festival layang-layang. Memang hal ini belum bisa dipastikan 100 persen, tetapi minat anak-anak membeli mainan sudah mulai berkurang.

Bertahan selama 150 tahun bukan jaminan bisnis terus tumbuh.

Toko Mainan Terancam Bangkrut, Nasib Anak-Anak Gimana ya?crainsnewyork.com

Hal ini dirasakan toko mainan tertua di Amerika Serikat yakni Toys “R” Us. Toys R Us merupakan peritel mainan dan produk remaja Amerika yang didirikan pada 1948. Perusahaan ini berkantor pusat di Wayne, New Jersey, di wilayah metropolitan New York City.

"Ayah kami selalu mengajak ke sini dan setiap Natal, kami boleh tunjuk mainan apa saja yang ada di sini," kata Ciani dan saudara perempuannya.

Bagi warga sekitar, toko mainan ini merupakan terbesar dan termegah di kota. Toys “R” Us New York City luasnya 110 ribu kaki persegi atau setara dengan 10.220 meter persegi. Toko ini dihiasi dengan bianglala raksasa, rumah boneka Barbie raksasa, dan dinosaurus T-rex setinggi 20 kaki.

Baca juga: Gaji Besar Tapi Uang Sering Amblas? Mungkin Ini Sebabnya

Pendapatan perusahaan kurang sehat sejak lama.

Toko Mainan Terancam Bangkrut, Nasib Anak-Anak Gimana ya?nerdwallet.com

Sebenarnya Toys "R" Us sudah lama mengalami jatuh bangun usaha, apalagi keuntungannya kembali goyah di musim Natal lalu. Penjualan toko yang sama turun 2,5 persen selama sembilan pekan terakhir pada tahun lalu, diliputi permintaan yang lamban dan diskon besar. 

"Penutupan ini lebih karena mahalnya uang sewa di area Fifth Avenue," kata Toys "R" Us dalam pernyataan tertulisnya.

Pemasukan yang tak sepadan dengan biaya sewa juga membebani Toys "R" Us, Inc. Salah satu contohnya adalah lokasi FAO Schwarz yang menjadi bagian Toys R Us di depan kawasan eksklusif Hotel Plaza.

Sudah banyak inovasi yang dilakukan oleh pihak Toys "R" Us, tapi tak juga menunjukkan hasil baik. Toys "R" Us harus membayar bunga pinjaman sebesar setengah miliar dollar AS. Sedangkan, total hutang yang diterima perusahaan kurang lebih sebesar 3 miliar dollar AS. Hutang tersebut akan jatuh tempo tahun depan.

Selain Toys "R" Us, ada juga Lego yang mulai mengalami kemunduran. Salah satu hal penyebabnya adalah bisnis online yang mulai dikenal masyarakat. Tidak membutuhkan tempat untuk display dan beban sewa toko, memang membuat banyak orang gencar berbisnis via online.

Apakah kamu bisa membayangkan dunia masa kecil tanpa adanya mainan yang keren dan menarik? Semoga hal serupa tidak terjadi di Indonesia, ya.

Baca juga: Kalau Belum Punya 9 Mindset Ini, Lupakan Mimpi Jadi Pebisnis!

Topik:

Berita Terkini Lainnya