RI Bakal Impor Lithium dari Australia, Bahlil: Lebih Ekonomis

- Impor lithium dari Australia lebih ekonomis.
- Pengusaha RI sudah memiliki tambang lithium di Australia.
- Bahlil belum mengetahui perkiraan volume impornya.
Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan Indonesia akan bekerja sama dengan Australia untuk pengadaan lithium untuk proyek baterai di dalam negeri.
"Salah satu negara yang kita akan melakukan kerja sama itu adalah Australia," kata Bahlil kepada jurnalis di Jakarta, dikutip Rabu (6/7/2025).
1. Selama ini diimpor dari Afrika

Bahlil menjelaskan selama ini Indonesia mendatangkan lithium dari beberapa negara di Afrika. Namun, menurutnya, impor dari Australia dinilai lebih ekonomis karena faktor biaya transportasi.
"Selama ini kan kita bawa dari beberapa negara di Afrika. Nah memang secara ekonomis akan jauh lebih ekonomis dari Australia karena biaya transportasinya," ujar dia.
2. Pengusaha RI sudah punya tambang di Australia

Bahlil juga mengungkapkan sejumlah pelaku usaha Indonesia telah memiliki tambang lithium di Australia. Meski begitu, dia tidak merinci lebih lanjut soal perkembangan kerja sama tersebut.
"Beberapa teman-teman pelaku usaha itu sudah mengambil tambang di sana," sebutnya.
3. Bahlil belum tahu perkiraan volume impornya

Saat ditanya mengenai volume lithium yang akan diimpor dari Australia, Bahlil mengaku belum mengetahui secara pasti. Dia menegaskan dirinya bukan pelaku usaha sehingga tidak memiliki data tersebut.
"Saya belum tahu volumenya berapa karena saya bukan pengusahanya ya," tambahnya.