Sri Mulyani Gelontorkan Rp195 T buat Sektor Kesehatan Selama 2024

- Realisasi APBN 2024 untuk sektor kesehatan mencapai Rp195 triliun.
- Pembayaran BPJS Kesehatan kepada lebih dari 96 juta peserta senilai Rp46,1 triliun.
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 untuk sektor kesehatan. Hal tersebut disampaikan dalam sebuah video yang diunggah di akunnya di Instagram, @smindrawati pada Minggu (5/1/2024).
Dalam takarir videonya, Sri Mulyani menuliskan realisasi APBN 2024 untuk sektor kesehatan nyaris Rp195 triliun atau tepatnya Rp194,8 triliun.
"Belanja kesehatan ini untuk 2024 mencapai Rp195 triliun. Ini lebih dari 5 persen yang diinginkan. Di dalam konteks Rp195 triliun ini sama seperti di sekolah mungkin kita lihat satu, masyarakat miskin kalau dia sakit gak bisa ke rumah sakit atau mendapatkan pelayanan kesehatan," tutur Sri Mulyani.
1. Anggaran digunakan untuk membayar BPJS Kesehatan
Salah satu penggunaan APBN 2024 untuk sektor kesehatan adalah pembayaran BPJS Kesehatan. Menurut Sri Mulyani, APBN hadir untuk memunculkan rasa keadilan agar masyarakat miskin bisa tetap mendapatkan pelayanan kesehatan.
Adapun belanja negara yang digelontorkan untuk membayar BPJS Kesehatan lebih dari 96 juta pengguna peserta selama 2024 senilai Rp46,1 triliun.
"Pemerintah membayar asuransi kesehatan mereka. Ini yang disebut BPJS kesehatan PBI kepada 96,7 juta orang di Indonesia. Ini termasuk adalah universal health coverage di Indonesia untuk keseluruhan kita, itu terbesar karena kita kan Indonesia dengan penduduk populasi terbesar. Nah, 96,7 juta masyarakat kita yang belum mampu ini, yang masih rentan, miskin itu pemerintah membayar asuransinya dengan Rp46,1 triliun sendiri," beber Sri Mulyani.
2. Honorarium tenaga kesehatan

Selain itu, Sri Mulyani juga mengungkapkan, realisasi APBN untuk sektor kesehatan digunakan untuk gaji atau honorarium bagi tenaga kesehatan, termasuk mereka yang bekerja di wilayah terpencil. Bendahara Negara tersebut mengatakan, APBN membawa misi keadilan dengan membantu masyarakat miskin dan berada di tempat terpencil.
"Yang miskin tadi dibantu. Yang berada di tempat terpencil kalau mereka bertugas, kita berikan tambahan. Jadi nakes ada 5.800 lebih yang di tempat-tempat terpencil itu kita berikan tambahan honorariumnya hingga mencapai Rp27 miliar," kata Sri Mulyani.
Adapun berdasarkan data Kemenkeu, APBN 2024 sektor kesehatan digunakan sebesar Rp27,3 miliar untuk honorarium 5.385 tenaga kesehatan di tempat tertinggal.
3. Penggunaan APBN untuk sektor kesehatan lainnya

Bukan hanya itu, APBN 2024 untuk sektor kesehatan juga digunakan untuk memberikan makanan tambahan (buffer) bagi 45 ribu ibu hamil KEK dan 100 ribu balita kurus senilai Rp21,9 miliar.
Sri Mulyani menambahkan, belanja negara juga digunakan terhadap pemeriksaan sampel obat dan makanan untuk 115,5 ribu sampel sebesar Rp103,5 miliar,
'Ibu-ibu yang hamil, yang membutuhkan tidak hanya edukasi tapi juga gizi tambahan, dalam hal ini kita memberikan Rp12,8 triliun untuk puskesmas. Ini merupakan fasilitas kesehatan yang paling bawah, yang paling bisa dijangkau langsung oleh masyarakat, termasuk penyuluh KB, kita itu ada Rp3,2 triliun sendiri yang kita belanjakan," kata dia.