Realisasi APBN 2024 untuk Pendidikan Tembus Rp519,8 T, Ini Rinciannya

- Realisasi APBN 2024 untuk sektor pendidikan tembus lebih dari Rp500 triliun
- Mayoritas realisasi anggaran pendidikan paling banyak melalui transfer ke daerah
- Anggaran pendidikan digunakan untuk mendukung kegiatan belajar, beasiswa, dan program LPDP
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 untuk sektor pendidikan.
Hingga 24 Desember 2024, realisasi APBN 2024 untuk sektor pendidikan tembus lebih dari Rp500 triliun. Sri Mulyani mengatakan, konstitusi mengamanatkan 20 persen dari belanja negara harus digunakan untuk kepentingan pendidikan.
"Tahun ini kita perkirakan realisasinya, tadinya anggarannya mungkin lebih dari Rp600 triliun, tapi realisasinya mencapai Rp519,8 triliun. Ini karena pendidikan nanti yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan juga bahkan dikelola oleh lembaga yang mengelola dana abadi pendidikan," tutur Sri Mulyani, dikutip dari akunnya di Instagram, Minggu (5/1/2025).
1. Realisasi anggaran pendidikan selama 2024

Adapun realisasi anggaran untuk pendidikan tersebut dibagi menjadi tiga bagian. Pertama untuk siswa/mahasiswa sebesar Rp37,1 triliun. Kedua, melalui belanja pemerintah pusat sebesar Rp187,6 triliun dan ketiga melalui transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp341,6 triliun.
Sri Mulyani mengungkapkan, mayoritas realisasi anggaran pendidikan paling banyak melalui transfer ke daerah lantaran adanya otonomi daerah yang membuat pendidikan dari tingkat dasar didelegasikan ke daerah.
"Lebih dari Rp341 triliun itu adalah untuk daerah. Kenapa kok di daerah? Karena menurut otonomi daerah kita, pendidikan itu didelegasikan ke daerah untuk dari mulai PAUD, SD, SMP, SMA. Namun, untuk pendidikan tinggi, research masih di nasional walaupun sekarang saya juga melihat daerah-daerah juga membuat BRIN daerah," ujar Sri Mulyani.
2. Penerima manfaat realisasi anggaran pendidikan 2024

Anggaran pendidikan untuk siswa/mahasiswa sebesar Rp37,1 triliun direalisasikan untuk mendukung kegiatan pendidikan. Sri Mulyani merincikan, anggaran tersebut digunakan untuk biaya operasi sekolah termasuk mendatangkan guru, kepala sekolah, dan penyediaan alat-alat sekolah.
"Untuk kegiatan belajar supaya sekolahnya itutetap jalan. Untuk gurunya, guru itu tidak hanya dapat gaji, tapi juga dapat tunjangan profesi guru. Itu dalam hal ini Rp227 triliun sendiri. Kita juga lihat bangunan sekolah yang buruk, dalam hal ini sudah diidentifikasi oleh Kemendikbud direhabilitasi," tutur Sri Mulyani.
"Tahun ini meng-upgrade lebih dari 5.400 ruangan sekolah. Tahun depan bahkan Pak Prabowo ingin Rp20 triliun atau mendekati Rp20 triliun untuk memperbaiki sekolah-sekolah tersebut," sambungnya.
Selain itu, anggaran untuk pendidikan diberikan kepada beasiswa dalam program Indonesia Pintar atau Kartu Indonesia Kuliah hingga jenjang mahasiswa. Sri Mulyani menyatakan, ada lebih dari 21 juta murid mendapatkan program Indonesia Pintar atau (Kartu Pintar) atau 1,1 juta mahasiswa dapat beasiswa.
"Jadi mungkin orang menganggap waduh dananya banyak banget dipakai siapa, tapi yang menerima itu jutaan, baik itu murid, mahasiswa, guru, entah guru negeri atau guru pesantren, atau juga bahkan guru swasta, baik dari penghasilan, tunjangan profesi guru dalam hal ini. Kalau tadi guru itu lebih dari 1,5 juta yang ASN, kemudian non-ASN, kemudian ada itu tunjangan profesi gurunya lebih dari 625 ribu sendiri yang non-ASN," papar dia.
3. Program LPDP

Selain itu, anggaran pendidikan juga direalisasikan untuk beasiswa LPDP yang ditujukan bagi mahasiswa untuk kuliah di luar negeri.
Menurut Sri Mulyani, program tersebut jadi favorit karena membuat mahasiswa yang baik dapat bersekolah di tempat terbaik. Adapun sepanjang 2024, APBN telah membiayai pendidikan untuk 55.809 awardee LPDP.
"Ini yang barangkali banyak anak-anak generasi sekarang senang ya karena kita sekarang sudah punya lebih dari Rp140 triliun sendiri dana abadi supaya generasi muda seperti kalian bisa sekolah di tempat yang terbagus di dunia dan kita bisa memberikan beasiswa," ucap dia.
Sri Mulyani pun memastikan, manfaat APBN di bidang pendidikan sebenarnya bisa dilihat oleh masyarakat dan menjadi penting bagi banyak pihak. Selain itu, Bendahara Negara itu juga menegaskan, realisasi anggaran pendidikan Rp519,8 triliun diterima semua pihak di sektor pendidikan.
"Itu diterima oleh semua anak, semua sekolah di semua daerah untuk make sure bahwa tidak ada anak-anak Indonesia yang tertinggal sehingga mereka bisa menyiapkan diri menjadi anak-anak yang memiliki pendidikan, memiliki skill, dan kemudian siap untuk bisa berkontribusi di dalam pembangunan atau untuk memperbaiki masa depannya," tutur Sri Mulyani.