Eksportir: Pengertian, Jenis dan Manfaatnya
Pexels.com/Kaique Rocha
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak orang yang memiliki usaha atau bisnis ingin mengembangkan usahanya hingga ke pasar internasional sehingga bisa melakukan kegiatan ekspor produk. Maka bisa dikatakan pula bahwa semakin banyak orang terutama di kalangan pengusaha yang ingin menjadi eksportir dan memperluas target atau sasarannya hingga ke luar negeri.
Eksportir sendiri yang banyak diartikan sebagai pelaku kegiatan ekspor bisa saja hadir dalam bentuk perorangan dan bisa juga dalam bentuk perusahaan atau instansi tertentu. Sampai saat ini rupanya ada banyak hal berkaitan dengan apa itu eksportir yang mungkin belum diketahui oleh masyarakat secara lebih rinci namun hal tersebut sebenarnya sangat menarik.
Baca Juga: BNI Seoul Pertemukan Eksportir Indonesia dengan Buyer Korea Selatan
1. Pengertian eksportir
Pexels.com/PixabayEksportir pada dasarnya merupakan orang yang menjual berbagai macam produk barang ke luar negeri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Jika kamu menjadi seorang eksportir maka bisa dibilang pula bahwa kamu melakukan pengiriman komoditas dengan tujuan negara lain.
Untuk bisa melakukan hal ini, seseorang atau suatu lembaga dan mungkin suatu badan usaha perlu mendaftar secara resmi khususnya di bagian instansi pemerintah urusan perdagangan. Sehingga dengan demikian, seseorang atau suatu lembaga itu mampu menjadi salah satu eksportir resmi yang terdaftar.
2. Syarat menjadi eksportir
pexels.com/Karolina GrabowskaMenjadi eksportir tidak bisa dilakukan secara sembarangan sebaliknya untuk bisa menjadi eksportir harus memenuhi beberapa macam syarat tertentu yang memang harus dipenuhi.
Salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi eksportir adalah berbadan hukum seperti misalnya perusahaan atau badan usaha atau lembaga yang dapat membuktikan diri dengan legalitas yang bersifat sah.
Syarat selanjutnya yang harus dipenuhi untuk menjadi eksportir yaitu memiliki NPWP atau yang bisa disebut juga nomor wajib pajak karena seluruh aktivitas ekspor biasanya memiliki keterkaitan dangan pajak.
Sedangkan syarat yang terakhir untuk menjadi eksportir adalah memiliki izin berupa SIUP yang dikeluarkan oleh DInas Perdagangan atau bisa juga dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian.
3. Jenis eksportir
pexels.com/Karolina GrabowskaHal lain mengenai eksportir yang juga perlu kamu ketahui adalah adanya berbagai macam jenis dari eksportir itu sendiri yaitu jenis eksportir produsen dan jenis eksportir non produsen. Keduanya memiliki tugas yang masing-masing berbeda namun pada intinya keduanya sama-sama mengirim barang ke luar negeri.
Eksportir produsen merupakan eksportir yang selain mengirim barang ke luar negeri juga menghasilkan barang sendiri. Sedangkan eksportir non produsen hanyalah melakukan pengiriman barang ke luar negeri saja tanpa melakukan aktivitas produksi.
4. Manfaat eksportir
Editor’s picks
Pexels.com/karolina-grabowskaKegiatan mengirim barang ke luar negeri yang dilakukan oleh eksportir walaupun tidak semudah yang dibayangkan namun ternyata sangatlah bermanfaat. Salah satu manfaat eksportir ialah dapat meningkatkan devisa negara sehingga kas atau penghasilan negara bisa semakin bertambah.
Manfaat yang lain dari adanya eksportir ialah mengembangkan industri dalam negeri karena munculnya permintaan akan barang dari luar negeri. Adanya permintaan dari luar negeri terhadap suatu barang inilah yang memicu perusahaan dalam negeri semakin termotivasi untuk terus menghasilkan produk dan memasarkannya di pasar internasional.
Baca Juga: KPK Cecar Edhy Prabowo Soal Aliran Uang dari Eksportir Benih Lobster
5. Menghitung pajak ekspor
ilustrasi orang menghitung uang (pexels/Karolina Grabowska)Aktivitas pengiriman barang ke luar negeri yang dilakukan oleh eksportir rupanya tidak luput dari beban pajak yang harus ditanggungnya. Kegiatan ekspor memang tidak bisa luput dari dunia perpajakan sehingga perhitungan pajak ekspor ini haruslah dilakukan secara tepat.
Untuk melakukan perhitungan pajak dari kegiatan ekspor yang dikenakan tarif presentase maka bisa dihitung dengan cara tarif pajak ekspor dikali harga patokan ekspor dikali jumlah satuan barang dikali kurs. Sedanhkan untuk menghitung pajak barang yang dikenakan tarif spesifik bisa digunakan rumus hitung tarif pajak ekspor dikali jumlah satuan barang dikali kurs.
6. Komoditas eksportir Indonesia
ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)Mungkin kamu bertanya-tanya produk barang apa sajakah yang menjadi komoditas perdagangan hingga ke luar negeri. Sebenarnya ada banyak produk yang bisa diekspor seperti misalnya hasil pertanian Indonesia.
Selain hasil pertanian rupanya masih ada banyak lagi jenis komoditas eksportir di Indonesia seperti misalnya hasil industri tekstil yang juga seringkali dikirim ke luar negeri. Selain itu masih ada pula jenis barang lainnya seperti barang hasil pertambangan yang juga bisa dikirim ke luar negeri oleh eksportir.
7. Peran eksportir
pixabay.com/Maklay62Jika ditelusuri secara lebih lanjut maka akan tampak dengan sangat jelas bahwa kehadiran eksportir sangatlah menguntungkan bagi suatu negara. Sebab kehadirannya ini mampu membantu negara dalam menambah jumlah pemasukan kas negara yang tentunya bisa dialokasikan untuk melayani masyarakat.
Selain itu eksportir juga memiliki peran peran besar terutama dalam memperkenalkan produk ke luar negeri tentunya dengan menunjukkan kualitas produk yang terbaik sehingga akan semakin banyak bermunculan pelanggan dari luar negeri.
Baca Juga: Cari Bukti soal Monopoli Ekspor Benih Lobster, KPPU Panggil Eksportir
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan di atas tampak bahwa peran eksportir bagi negara sangat penting. Maka dari itu, sudah sepatutnya kita selalu mendukung aktivitas ekspor agar semakin meningkat.
Berita Terkini Lainnya
