Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah berhasil rebound dengan menguat ke Rp14.995 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan, Selasa (27/6/2023) pagi. Mata uang Garuda menguat 26 poin.
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah sudah menguat sebanyak 28 poin atau 0,19 persen ke Rp14.993,5 per dolar AS, pada pukul 09.10 WIB.
Sedangkan, pada penutupan perdagangan Senin, 26 Juni 2023, nilai tukar rupiah melemah sebanyak 23 poin atau 0,15 persen ke level Rp15.021,5 per dolar AS.
Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, mengatakan jika rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS hari ini, mengikuti penguatan nilai tukar regional pagi ini terhadap mata uang Negara Paman Sam.
Menurutnya, tak tertutup kemungkinan bahwa isu pelambatan ekonomi di kawasan Eropa atau negara maju mendorong pelaku pasar masuk ke negara emerging market, termasuk Indonesia yang pertumbuhannya masih relatif lebih bagus dengan tingkat inflasi yang stabil.
"Dan ini membantu menahan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," ujar Ariston.
Hal senada diungkapkan analis pasar uang, Lukman Leong yang mengatakan rupiah berpotensi rebound oleh koreksi pada dolar AS dan imbal hasil obligasinya yang turun.
"Rupiah dan mata uang Asia umumnya telah oversold dan berpotensi rebound," ujar Lukman.
Di sisi lain, menurut Ariston, pasar masih mewaspadai potensi kenaikan suku bunga acuan AS pada Juli 2023. Selain itu, pasar juga mencermati kenaikan suku bunga acuan di negara lain yang bisa menekan pertumbuhan ekonomi global.
Begitupun Lukman yang melihat adanya kekhawatiran perlemahan ekonomi dan prospek suku bunga bank sentral secara keseluruhan masih tetap menekan mata uang negara emerging.
Ariston mengatakan rupiah berpotensi mengalami penguatan ke arah Rp14.950, dengan potensi resisten di kisaran Rp15.030 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Sementara Lukman memperkirakan pergerakan rupiah akan berkisar antara Rp14.950 hingga Rp15.050 per dolar AS.