Rupiah Diproyeksikan Bergerak di Rp16.245-Rp16.300 per Dolar AS Besok

- Sentimen pertumbuhan ekonomi China
- Data produksi industri China tumbuh 6,8 persen year on year (yoy)
- Rilis data inflasi AS menunggu inflasi konsumen AS untuk Juni
Jakarta, IDN Times - Sejumlah sentimen global diprediksi bakal mempengaruhi pergerakan mata uang rupiah di rentang Rp16.245 hingga Rp16.300 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (16/7/2025).
"Pada perdagangan Rabu, 16 Juli 2025, kami memperkirakan rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp16.245 - Rp16.300 per dolar AS," kata Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro dalam catatan yang diterima IDN Times, Selasa (15/7/2025) malam.
1. Sentimen pertumbuhan ekonomi China

Pertama ada sentimen pertumbuhan ekonomi China yang sedikit melampaui ekspektasi pasar dan memberikan sentimen positif bagi pasar.
"Ke depan, bank sentral dan pemerintah China diperkirakan tetap menjalankan kebijakan yang akomodatif demi menjaga stabilitas pertumbuhan, meski pasar kemungkinan masih menunggu sinyal lanjutan dari data kuartal ketiga, khususnya konsumsi, untuk menilai keberlanjutan pemulihan," tutur Andry.
2. Data produksi industri China

Sentimen kedua, data produksi industri China pada Juni 2025 tumbuh 6,8 persen year on year (yoy) dan melampaui ekspektasi pasar.
"Ini menandakan stimulus pemerintah mulai berdampak positif pada sektor riil. Indikasi awal ini menunjukkan mulai pulihnya permintaan domestik serta membaiknya kepercayaan dunia usaha di tengah meningkatnya tensi dagang dengan AS," ujar Andry.
3. Rilis data inflasi AS

Sentimen ketiga datang dari AS, yakni pelaku pasar menunggu inflasi konsumen AS untuk Juni yang dijadwalkan pada Selasa malam.
"Jika inflasi tercatat lebih tinggi dari ekspektasi, hal ini bisa menguatkan proyeksi bahwa The Fed akan menunda penurunan suku bunga pada Juli 2025, sehingga mendorong penguatan dolar AS dan kenaikan yield obligasi," kata Andry.
Sebelumnya, rupiah melemah 0,09 persen ke level Rp16.260 per dolar AS. Mayoritas mata uang di kawasan Asia lainnya bergerak melemah, dengan won Korea Selatan mencatat pelemahan terdalam sebesar 0,34 persen, diikuti oleh ringgit Malaysia yang melemah sebesar 0,28 persen.