Rupiah Labil, Baru Menguat Langsung Ditekuk Dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat tipis terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Selasa (27/12/2022).
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah menguat sebanyak 8 poin atau 0,05 persen ke level Rp15.624,5 per dolar AS pada pembukaan, membalikkan keadaan pada penutupan perdagangan Senin (26/12/2022), yang melemah sebanyak 40 poin atau 0,26 persen ke Rp15.632,5 per dolar AS.
Sayangnya penguatan rupiah hanya sementara. Pada pukul 09.15 WIB, rupiah melemah sebanyak 10 poin atau 0,06 persen ke Rp15.642,5 per dolar AS.
1. Kabar di China beri angin segar buat rupiah
Analis DCFX Futures, Lukman Leong mengatakan, potensi penguatan rupiah hari ini ditopang oleh kebijakan di China yang mulai melonggarkan aturan yang sempat membatasi pergerakan.
"Rupiah diperkirakan akan menguat di tengah sentimen risk-on di bursa setelah pelonggaran lebih lanjut pada aturan COVID-19 oleh China," kata Lukman.
2. Pasar masih waspadai kebijakan suku bunga
Analis PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berbalik menguat terhadap dolar AS seiring dengan pergerakan positif di indeks saham Asia yang mengindikasikan sentimen pasar terhadap aset berisiko meninggi.
"Dari luar, pasar mungkin menanggapi positif kabar China akan menghentikan kebijakan zero-COVID yang bisa kembali menumbuhkan perekonomian terbesar kedua dunia," katanya.
Sedangkan dari dalam negeri, kondisi fundamental Indonesia yang lebih positif dibandingkan negara lain diperkirakan bisa menopang penguatan rupiah.
"Di sisi lain, pasar masih mewaspadai dampak buruk kebijakan suku bunga tinggi yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi," tambahnya.
3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini
Lukman memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini akan berada di kisaran Rp15.550 hingga Rp15.675 per dolar AS.
Sedangkan Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi mengalami penguatan ke kisaran Rp15.580 dengan resisten di kisaran Rp15.640 per dolar AS.