Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menunjukan pelemahan pada pembukaan perdagangan Selasa (23/4/2024). Mata uang Garuda memulai pagi di level Rp16.243,5 per dolar AS.
Menurut laporan dari Bloomberg, rupiah melemah sebanyak 6,5 poin dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, yaitu Senin (22/4/2024), di mana kurs rupiah berada di Rp16.237 per dolar AS.
Pasca meredanya kekhawatiran terkait ketegangan geopolitik di Timur Tengah, pasar keuangan mengantisipasi pembukaan perdagangan yang datar dengan kecenderungan penguatan terbatas bagi mata uang rupiah.
Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong memperkirakan investor saat ini dalam posisi menunggu dan melihat alias wait and see, menantikan serangkaian data ekonomi penting baik dari dalam negeri Indonesia maupun Amerika Serikat (AS).
“Rupiah diperkirakan akan dibuka datar dengan kecenderungan menguat terbatas,” kata Lukman.
Pada perdagangan hari ini, dikatakan Lukman, dolar AS terkoreksi sebagai respons terhadap meredanya kekhawatiran terkait situasi geopolitik di Timur Tengah yang sebelumnya dipicu oleh konflik antara Iran dan Israel.
Kondisi tersebut memberikan sedikit ruang bagi rupiah untuk menguat, meskipun dalam kisaran yang kemungkinan akan terbatas.
“Dolar AS sendiri terkoreksi oleh meredanya kekhawatiran seputar Timur Tengah,” ujar Lukman.
Lukman memberikan proyeksi rentang pergerakan rupiah terhadap dolar AS pada sesi perdagangan hari ini. Menurutnya, mata uang Garuda diperkirakan akan bergerak dalam kisaran antara Rp16.150 hingga Rp16.300 per dolar AS.
Sementara sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah akan mengalami fluktuasi namun ditutup menguat dalam rentang Rp16.190 hingga Rp16.270 dalam perdagangan hari ini.