Data pekerjaan AS dorong rupiah menguat. Rilis data lowongan pekerjaan AS lebih lemah dari perkiraan, membuat rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas.
Pasar tunggu data PDB dan keputusan The Fed. Pelaku pasar cenderung wait and see menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi AS kuartal II serta hasil rapat FOMC yang memengaruhi arah kebijakan moneter bank sentral AS.
Proyeksi pergerakan rupiah di perdagangan Rabu. Perkiraan pergerakan rupiah hari ini berada dalam rentang Rp16.300 hingga Rp16.450 per dolar AS, sambil menunggu data ekonomi AS dan pernyataan dari bank sentral AS malam n
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam dalam mengawali pembukaan perdagangan Rabu (30/7/2025) pagi.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berada di level Rp16.363 per dolar AS, menguat 46 poin atau 0,28 persen dibanding penutupan sebelumnya di Rp16.409 per dolar AS saat mengawali sesi perdagangan.
Pengamat pasar uang Lukman Leong menyampaikan penguatan rupiah pagi ini dipengaruhi oleh rilis data lowongan pekerjaan di AS atau Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) yang lebih lemah dari perkiraan.
"Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas," ujarnya.
Lukman juga menjelaskan pelaku pasar cenderung mengambil posisi wait and see menjelang dua agenda penting yang akan dirilis malam ini, yaitu data pertumbuhan ekonomi AS kuartal II serta hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).
Kedua faktor tersebut dinilai akan memengaruhi arah kebijakan moneter bank sentral AS alias Federal Reserve (The Fed) dan sentimen terhadap dolar AS.
"Investor cenderung wait and see menantikan rilis data PDB (produk domestik bruto) AS kuartal 2 dan rapat FOMC malam ini," katanya.
Untuk hari ini, Lukman memperkirakan pergerakan rupiah berada dalam rentang Rp16.300 hingga Rp16.450 per dolar AS, sembari pasar menunggu data ekonomi AS dan pernyataan dari bank sentral AS yang akan keluar malam nanti.