Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Tembus Rp15.700 per Dolar AS Sore Ini

Mata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Mata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Rabu (28/12/2022). Rupiah tembus ke level Rp14.700-an sore ini.

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah melemah sebanyak 56,5 poin atau 0,36 persen ke Rp15.719 per dolar AS pada penutupan.

Sebenarnya rupiah sempat menguat sebanyak 5,5 poin ke level Rp15.657 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pagi ini. Sayangnya, memasuki pukul 09.07 WIB, rupiah melemah sebanyak 3,5 poin atau 0,02 persen ke Rp15.666 per dolar AS dan terus berlanjut.

Seharian ini nilai tukar rupiah bergerak pada rentang Rp15.655,5 hingga Rp15.721,5 per dolar AS. Sejak awal tahun atau year to date (ytd), rupiah sudah terdepresiasi terhadap dolar AS sebesar 10,21 persen.

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Pelemahan rupiah juga terjadi di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Rabu (28/12/2022), berada di level Rp15.703 per dolar AS.

Angka tersebut lebih besar dibandingkan kurs rupiah pada kemarin Senin yang ada di level Rp15.659 per dolar AS.

2. Kekhawatiran perlambatan ekonomi tahun depan bikin rupiah tertekan

Analis DCFX Futures, Lukman Leong mengatakan, rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini.

"Rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS di tengan sentimen risk off di pasar oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi tahun depan dengan bursa di Asia terlihat turun tajam di awal perdagangan," katanya.

3. Rupiah sebenarnya punya peluang dari pelonggaran kebijakan COVID-19 di China

Sebenarnya, kata Analis PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, nilai tukar rupiah memiliki peluang menguat dengan dukungan kabar baik dari China yang menghentikan kebijakan Zero COVID.

Tapi, memang masih ada sentimen suku bunga tinggi yang membuat mata uang Garuda tertekan dalam melawan mata uang Negara Paman Sam.

"Di sisi lain kekhwatiran kebijakan suku bunga tinggi bakal menekan perekonomian, bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah," tutur Ariston.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us

Latest in Business

See More

7 Perbedaan Emas Putih dan Kuning, Mana yang Lebih Mahal?

27 Sep 2025, 12:09 WIBBusiness