Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Saham Intel Melesat 17 Persen usai Pengangkatan CEO Baru

ilustrasi logo Intel (pexels.com/Clément Proust)
Intinya sih...
  • Saham Intel naik 17 persen setelah Lip-Bu Tan diumumkan sebagai CEO baru.
  • Investor merespons positif penunjukan Tan, membuat saham Intel menjadi yang terbaik di indeks S&P 500 tahun ini.

Jakarta, IDN Times – Saham Intel mencatat lonjakan signifikan setelah perusahaan mengumumkan Lip-Bu Tan sebagai CEO baru. Dalam sepekan, harga sahamnya naik hampir 17 persen, mencapai 24,05 dolar AS pada penutupan Jumat (14/3/2025).

Penunjukan tersebut memicu optimisme di pasar, dengan analis Deutsche Bank menyebutnya sebagai “hasil yang diinginkan” bagi Intel. Sementara itu, Bank of America menilai langkah ini bisa membawa perubahan strategis pada bisnis foundry perusahaan, yang sebelumnya dikabarkan tengah menjadi target akuisisi oleh berbagai pihak.

1. Intel resmi tunjuk CEO baru

Intel resmi menunjuk Tan sebagai CEO baru, efektif mulai Selasa depan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai CEO Cadence Design Systems, sebuah perusahaan perangkat lunak semikonduktor.

Keputusan ini mendapat respons positif dari investor. Saham Intel melonjak hampir 17 persen dalam sepekan, menjadikannya saham dengan kinerja terbaik di indeks S&P 500 tahun ini.

“Tan memiliki keahlian luas di ekosistem semikonduktor,” kata analis Deutsche Bank dalam laporannya.

Dilansir dari Investopedia, Bank of America menyoroti potensi perubahan kebijakan pada bisnis foundry Intel di bawah kepemimpinannya. Isu akuisisi divisi foundry perusahaan telah beredar selama beberapa bulan terakhir, dengan laporan yang menyebut Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) telah mendekati Nvidia, AMD, dan Broadcom untuk membentuk usaha patungan guna mengelola bisnis tersebut.

2. Strategi baru untuk divisi foundry

ilustrasi Acer menggunakan prosesor Intel (pexels.com/Matheus Bertelli)

Bisnis foundry Intel menjadi salah satu aspek yang diawasi ketat oleh pasar. Selain spekulasi akuisisi, sektor ini juga mendapat perhatian dari pemerintahan AS. Presiden Donald Trump sempat meminta bantuan TSMC untuk menghidupkan kembali Intel.

Pemerintahan Trump diketahui ingin memastikan bahwa produksi chip kecerdasan buatan (AI) tetap berada di AS. Jika kebijakan ini berlanjut, Intel bisa menjadi salah satu penerima manfaat utama, terutama jika bisnis foundry-nya mendapat dukungan lebih lanjut dari pemerintah.

Dengan pertumbuhan saham yang signifikan dalam beberapa bulan pertama tahun ini, Intel kini menjadi saham semikonduktor dengan performa terbaik di S&P 500 pada 2025. Hal ini kontras dengan tahun sebelumnya, ketika sahamnya anjlok lebih dari separuh nilainya.

3. Paket kompensasi fantastis untuk CEO baru

ilustrasi penataan keuangan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sebagai bagian dari kesepakatannya dengan Intel, Tan akan menerima total kompensasi sebesar 66 juta dolar AS (sekitar Rp1,079 triliun) dalam bentuk saham dan opsi jangka panjang, di luar gaji pokoknya yang sebesar 1 juta dolar AS (sekitar Rp98 miliar) per tahun.

Ia juga berhak atas bonus tahunan senilai 2 juta dolar AS serta hibah ekuitas jangka panjang senilai 14,4 juta dolar AS (sekitar Rp235 miliar). Selain itu, ia mendapatkan hibah saham berbasis kinerja senilai 17 juta dolar AS (sekitar Rp277 juta miliar), yang akan diberikan secara bertahap dalam lima tahun. Namun, ia tidak akan menerima saham tersebut jika harga saham Intel turun dalam tiga tahun ke depan.

Selain kompensasi tersebut, ia juga menerima paket opsi saham senilai 9,6 juta dolar AS (sekitar Rp156 miliar) dan hibah opsi rekrutmen baru senilai 25 juta dolar AS (sekitar Rp408 miliar).

“Kompensasi Lip-Bu mencerminkan pengalaman dan kredibilitasnya sebagai pemimpin teknologi yang berprestasi dengan pengalaman industri yang mendalam, serta kompetitif di pasar,” kata Intel dalam komentar melalui email, dikutip dari CNBC Internasional.

Sebagai bagian dari kesepakatan, ia juga telah sepakat untuk membeli saham Intel senilai 25 juta dolar AS dan menahannya agar tetap memenuhi syarat untuk mendapatkan hibah dan bonus. Jika terjadi perubahan kendali dalam perusahaan, ia juga dapat memperoleh percepatan pencairan sahamnya, sebagaimana tertuang dalam dokumen pengajuan ke SEC.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us