Sejak 2010, IIF Salurkan Pembiayaan Rp42,5 T untuk Proyek Infrastruktur

- PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) salurkan pembiayaan Rp42,5 triliun untuk proyek infrastruktur melalui skema KPBU.
- IIF berperan dalam pendanaan proyek strategis seperti pembangunan pembangkit listrik, jalan tol, SPAM, dan bandara.
- Pembangunan infrastruktur di Indonesia mencapai kemajuan luar biasa dengan konektivitas yang lebih terhubung dan inklusif.
Jakarta, IDN Times - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menyalurkan pembiayaan Rp42,5 triliun untuk pembangunan proyek infrastruktur. Penyaluran pembiayaan ini dilakukan melalui kolaborasi berbagai pihak dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Sejak berdiri pada 15 Januari 2010 sampai dengan tahun 2024, IIF telah menyalurkan lebih dari 150 deal pembiayaan pada proyek infrastruktur di berbagai sektor dengan nilai komitmen mencapai Rp42,5 triliun," kata Chief Financial Officer IIF Rizki Pribadi Hasan dalam keterangannya, Rabu (15/1/2025).
1. IIF memiliki peranan penting sebagai katalisator pembangunan infrastruktur

Rizki menjelaskan selama 15 tahun berkiprah, IIF telah dimandatkan sebagai katalisator penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Sebagai lembaga pembiayaan infrastruktur, IIF telah banyak berperan dalam menyediakan pendanaan bagi proyek-proyek strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
2. Berbagai proyek telah didanai IIF

Ia mencontohkan, IIF telah membiayai pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas 693,9 MV yang mampu mereduksi emisi GHG sebesar 419,33 ton CO2e atau setara menanam 147.135 pohon dan melayani 637.644 rumah tangga atau setara 2,8 juta orang.
"IIF juga telah membiayai pembangunan dan operasional jalan tol sepanjang 419,13 km yang mampu mempercepat waktu perjalanan hingga 37,37 menit," ucapnya.
Dari sektor air minum, IIF telah membiayai pembangunan Sistem Persediaan Air Minum (SPAM) dengan kapasitas 27.501 liter/detik yang mampu melayani 1,38 juta rumah tangga atau setara 6,78 juta orang hingga membiayai pembangunan bandara dengan kapasitas 600 rute penerbangan sehingga mampu melayani lebih dari 700 ribu penumpang/hari.
3. Proyek infrastruktur makin terhubung

Rizki mengungkapkan, pembangunan infrastruktur di Indonesia telah mencapai kemajuan yang luar biasa.
Ia menegaskan, proyek-proyek besar seperti jalan tol, bandara hingga pelabuhan sudah lebih terhubung dan inklusif.
Dalam catatannya, selama satu dekade terakhir, Pemerintah telah membangun 2.103 km jalan tol, 40 bendungan, 27 bandara baru, serta proyek besar lainnya seperti jalur kereta api dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Konektivitas antar wilayah diperkuat dengan pembangunan jalur TransPapua, Trans-Kalimantan, dan TransSumatra, yang dirancang untuk menghubungkan wilayah-wilayah yang selama ini terisolasi," ungkapnya.
Pada 2024, IIF mendapatkan penghargaan seperti Corporate Treasurer Awards 2024 kategori Best ESG Service Provider dan Best ESG Initiative, Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2024 dengan peringkat Gold Rank, hingga - ESG Awards 2024 by Kehati pada kategori Best Investor/Debt Financing.