Siapa Pemilik Circle K yang Ngebet Akuisisi 7-Eleven?

- Alimentation Couche-Tard ingin mengakuisisi 7-Eleven, minimarket asal Jepang, dengan nilai 38,5 miliar dolar AS.
- Circle K memiliki lebih dari 16 ribu gerai di 31 negara, termasuk di Indonesia yang menggunakan model bisnis franchise.
Jakarta, IDN Times - Pemilik minimarket Circle K, yakni Alimentation Couche-Tard, tengah jadi sorotan karena ambisinya untuk mengakuisisi 7-Eleven, minimarket asal Jepang.
Alimentation Couche-Tard adalah perusahaan asal Kanada yang dikenal dengan bisnis minimarketnya. Seperti CircleK yang telah tersebar di 31 negara dengan cabang lebih dari 16 ribu gerai.
1. Operator minimarket independen terbesar di AS

Berdasarkan pernyataan resmi perusahaan yang dikutip Selasa, (10/9/2024), Circle K memiliki 16.800 gerai, di mana 13.100 gerai di antaranya turut menjual bahan bakar mesin (BBM).
Dengan merek dagang Couche-Tard dan Circle K yang terkenal, perusahaan itu menjadi salah satu operator minimarket independen terbesar di Amerika Serikat (AS).
Perusahaan ini juga memiliki kantor cabang penting di Luksemburg, Jerman, Belanda, Polandia, serta Daerah Administratif Khusus Hong Kong di Republik Rakyat China.
2. Mempekerjakan kurang lebih 149 ribu karyawan

Alimentation Couche-Tard mengepakkan bisnisnya di kawasan Asia-Pasifik, Amerika Utara, Australia, dan Eropa. Perusahaan itu mempekerjakan kurang lebih 149 ribu karyawan di seluruh dunia.
Di Indonesia, minimarket Circle K tersebut memiliki lebih dari 500 gerai yang tersebar di tujuh kota besar di Indonesia. Circle K menggunakan model bisnis franchise di Indonesia.
3. Tetap berupaya akuisisi 7-Eleven meski sudah ditolak

Alimentation Couche-Tard pemilik CircleK tengah berupaya mengakuisisi 7-Eleven yang merupakan minimarket milik perusahaan asal Jepang, yakni Seven & I Holdings.
Dilansir Japan Times, Alimentation Couche-Tard berupaya mengakuisisi saham Seven & I Holdings dengan nilai 38,5 miliar dolar AS atau setara Rp594 triliun (kurs Rp15.447 per dolar AS).
Pembicaraan telah dimulai antara kedua pihak, di mana Alimentation Couche-Tard menawarkan untuk mengadakan Perjanjian Kerahasiaan atau Non Disclosure Agreement (NDA). Sayangnya, melalui keterangan resmi Alimentation Couche-Tard, Seven & I Holdings menolak tawaran tersebut.
Namun, Alimentation Couche-Tard tetap membuka penawaran kerja sama dengan Seven & I Holdings, dan berkomitmen untuk mengikuti seluruh regulasi yang berlaku terkait tawaran itu.
“Kami yakin pasti ada solusi untuk memenuhi semua kebutuhan regulasi sekaligus mengamankan ekosistem mapan yang telah berhasil diciptakan 7&i di Jepang,” tulis Alimentation Couche-Tard dalam pernyataan resmi.