Sinar Mas Agro Bukukan Pendapatan Rp11,10 T Sepanjang Kuartal I 2021

16 Jun 2021, 17:41 WIB

Ilustrasi kenaikan harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk membukukan penjualan bersih sebesar Rp11,10 triliun sepanjang kuartal I 2021.

Capaian perusahaan dengan kode emiten SMAR itu meningkat 15 persen ketimbang periode sebelumnya.

"Peningkatannya sebesar 15 persen dibandingkan periode sebelumnya yang disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata selama periode berjalan," kata Wakil Direktur Utama SMAR, Jimmy Pramono, dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Rabu (16/6/2021).

1. SMAR catatkan laba bersih Rp250 miliar

Ilustrasi Harga Naik (IDN Times/Arief Rahmat)

Kemudian, seiring dengan meningkatnya penjualan, SMAR juga berhasil meraih laba bersih senilai Rp250 miliar.

Capaian itu jauh lebih baik ketimbang periode sama tahun lalu ketika perseoran mencatat kerugian. Adapun, kerugian perseroan pada kuartal I 2020 tercatat mencapai Rp1,41 triliun.

"Kami gembira melihat pencapaian pada kuartal pertama tahun 2021 di tengah pandemik COVID-19 yang masih berlangsung. Kami akan terus memperkuat keunggulan kompetitif melalui inovasi yang mutakhir dan praktik-praktik berkelanjutan," ujar Jimmy yang juga menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan SMAR.

Peningkatan signifikan juga terjadi pada sisi laba usaha dan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA). Laba usaha SMAR meningkat menjadi Rp574 miliar, sedangkan EBITDA meningkat menjadi Rp1,08 triliun.

2. SMAR bagikan dividen Rp160 per saham

ilustrasi grafik naik (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain mengumumkan pendapatan dan laba bersih, SMAR juga memutuskan untuk membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya. Para pemegang saham SMAR pun menyetujui pembagian dividen final sebesar Rp160 per lembar sahamnya.

"Ini sekitar 30 persen dari laba bersih perseroan tahun 2020 atau sejumlah hampir Rp460 miliar," ucap Jimmy.

3. SMAR optimistis dengan pasar minyak nabati tahun ini

Ilustrasi kilang minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Jimmy menambahkan, pihaknya optimistis pasar minyak nabati global tetap akan tumbuh seiring dengan permintaan terhadap minyak nabati yang masih kuat, baik dari sektor pangan maupun energi.

Kendati demikian, SMAR tetap mewaspadai pasokan minyak nabati global yang mungkin akan terbatas lantaran faktor cuaca dan pandemik COVID-19.

"Saat ini, pasokan minyak nabati global sangat terbatas terutama dipengaruhi oleh kondisi cuaca kering di Amerika Selatan dan belahan dunia lainnya. Kami memprediksi ketatnya pasokan akan terus berlanjut sepanjang tahun ini," tutur Jimmy.

Program vaksinasi COVID-19 yang dilakukan secara global memberikan keyakinan tersendiri bagi Jimmy bahwa bisnis SMAR akan bisa tumbuh sepanjang tahun ini.