Sosok Kelly Ortberg, CEO Baru Boeing yang Bakal PHK 17 Ribu Karyawan

- CEO Boeing, Kelly Ortberg, akan PHK 17 ribu karyawan karena kondisi keuangan buruk dan mogoknya pekerja
- Ortberg berpengalaman 35 tahun di industri kedirgantaraan sebelum menjabat sebagai CEO Boeing
Jakarta, IDN Times - Perusahaan kedirgantaraan global, Boeing di bawah kepemimpinan CEO Kelly Ortberg akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 17 ribu karyawan dalam beberapa bulan ke depan.
PHK dilakukan perusahaan akibat memburuknya kondisi keuangan dalam beberapa tahun terakhir. Kerugian makin bengkak karena mogoknya puluhan ribu pekerja sejak 13 September 2024 lalu.
Ortberg mengatakan, PHK terpaksa dilakukan karena bisnis perusahaan dalam posisi yang sulit di tengah tantangan yang dihadapi.
Ortberg merupakan CEO baru Boeing. Dia baru menjabat dua bulan, menggantikan David Calhoun. Simak yuk ulasan tentang sosok Kelly Ortberg berikut ini!
1. Profil dan perjalanan karier Kelly Ortberg

Dikutip dari laman Boeing, Robert "Kelly" Ortberg yang lahir pada April 1960 ini memiliki pengalaman 35 tahun di industri kedirgantaraan.
Setelah meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Universitas Iowa, dia memulai kariernya sebagai teknisi di Texas Instrument. Selanjutnya Ortberg menghabiskan lebih dari tiga dekade bekerja di Rockwell Collins, inc.
Di Rockwell Collins, Ortberg memulai kariernya sebagai manajer program dan menempati sejumlah posisi kepemimpinan sebelum iangkat menjadi presiden dan CEO perusahaan pada 2013. Dia juga menjabat sebagai ketua dari 2015-2018.
Dia memainkan peran penting di perusahaan tersebut, baik dalam sistem komersial maupun hubungan dengan pemerintah, meluncurkan lini produk inovatif yang terus mengubah operasi komersial dan militer, serta membantu memandu masa depan strategis perusahaan.
Usai Rockwell Collins berintegrasi dengan United Technologies Corporation, Ortberg menjabat sebagai CEO Collins Aerospace pada Desember 2018 hingga Februari 2020.
Setelah itu, Ortberg menjabat sebagai penasihat khusus untuk CEO RTX Corporation hingga Maret 2021. Dia juga menjabat di dewan direksi dari 2019-2024.
2. Hijrah ke Boeing

Boeing pada akhir Juli lalu mengumumkan ke publik telah memilih Kelly Ortberg sebagai Presiden dan CEO Boeing untuk menggantikan Calhoun yang telah memimpin perusahaan itu sejak 2020 lalu.
Ketua Dewan Boeing Steve Mollenkopf sebelumnya menjelaskan bahwa dipilihnya Ortberg setelah dewan Boeing melakukan proses pencarian yang menyeluruh dan ekstensif selama beberapa bulan. Menurutnya, Ortberg memiliki keterampilan dan pengalaman yang tepat untuk memimpin Boeing di babak berikutnya.
"Beliau adalah pemimpin berpengalaman yang sangat dihormati di industri kedirgantaraan, dengan reputasi yang baik dalam membangun tim yang kuat dan mengelola perusahaan rekayasa dan manufaktur yang kompleks," tulis Mollenkopf dalam sebuah pesan kepada karyawan Boeing, Juli lalu.
Adapun Ortberg yang efektif menjabat posisi itu pada 8 Agustus 2024 memiliki tugas sangat berat lantaran perusahaan tersebut sedang dalam kondisi keuangan yang sulit.
3. PHK 17 ribu karyawan

Setelah dua bulan menjabat, Ortberg harus membuat keputusan berat, dengan memangkas 10 persen dari total tenaga kerja Boeing. Hal itu dilakukan demi keberlanjutan perusahaan.
"Selain menavigasi lingkungan kita saat ini, memulihkan perusahaan kita memerlukan keputusan yang sulit dan kita harus membuat perubahan struktural untuk memastikan kita dapat tetap kompetitif dan memberikan hasil bagi pelanggan kita dalam jangka panjang," tulis Ortberg dalam memo kepada karyawan pada Jumat, dikutip dari CNN.
Boeing menghadapi kerugian lebih dari 33 miliar dolar AS dalam lima tahun terakhir. Selain itu, perusahaan juga menghadapi serangkaian kelalaian keselamatan yang parah, sehingga mendapatkan pengawasan dari regulator maupun penegak hukum, ddan pemogokan pekerja yang menuntut kenaikan gaji yang adil.