Sri Mulyani Dipilih Oxford untuk Membimbing Pemimpin Masa Depan

- Sri Mulyani akan berbagi berbagai pengalaman, belajar, dan mendukung generasi pembuat kebijakan berikutnya.
- Bergabungnya Sri Mulyani di Blavatnik School of Government diharapkan dapat memberikan wawasan dan perumusan kebijakan global yang kaya.
- Profil Sri Mulyani menunjukkan keahlian akademis dan pengalaman kepemimpinan yang kuat dalam bidang ekonomi, baik di dalam maupun luar negeri.
Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati secara resmi diumumkan akan bergabung sebagai World Leaders Fellow di Blavatnik School of Government, University of Oxford, pada 2026. Penunjukan ini menjadi langkah baru dalam perjalanan kepemimpinan publiknya setelah menyerahkan jabatan Menteri Keuangan kepada Purbaya Yudhi Sadewa.
Dalam website resmi Blavatnik School of Government, Sri Mulyani akan berbagi pengetahuannya melalui bimbingan kepada mahasiswa dan alumni. Dia juga akan berbagi pengalaman dengan para pemimpin global dan mengeksplorasi pendekatan inovatif terhadap pemerintahan.
"Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk bergabung dengan Blavatnik School of Government sebagai World Leaders Fellow di Universitas Oxford, sebuah institusi yang menyatukan beragam perspektif untuk merefleksikan kebijakan publik dan tantangan tata kelola yang dihadapi di seluruh dunia," ungkap Sri Mulyani dalam keterangan di website resmi, dikutip Kamis (11/12/2025).
1. Sri Mulyani akan berbagi berbagai pengalaman

Sri Mulyani berharap dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi komunitas tersebut, berbagi pengalaman sambil terus belajar, serta mendukung generasi pembuat kebijakan berikutnya.
"“Saya berharap dapat berkontribusi secara bijaksana kepada komunitas ini, berbagi pengalaman sambil terus belajar, dan mendukung generasi pembuat kebijakan berikutnya saat mereka bersiap memimpin dengan integritas, kompetensi, dan martabat di tengah lingkungan yang semakin kompleks,” lanjutnya.
2. Berbagai wawasan dan perumusan kebijakan global

Sementara itu, Dekan Blavatnik School, Ngaire Woods, menyampaikan pihaknya menyambut baik bergabungnya Sri Mulyani. Ia berharap mantan Menteri Keuangan yang pernah menjabat di bawah tiga presiden Indonesia tersebut dapat berbagi wawasan yang kaya mengenai perumusan kebijakan ekonomi global.
“Para siswa kami berasal dari lebih dari 60 negara untuk mengasah keterampilan mereka dalam pelayanan publik, termasuk jabatan terpilih. Saya senang mereka akan memiliki kesempatan untuk belajar darinya,” kata Ngaire Woods.
3. Profile Sri Mulyani

Sri Mulyani Indrawati lahir di Bandar Lampung pada 26 Agustus 1962. Perjalanan pendidikannya dimulai dari Universitas Indonesia, tempat ia menyelesaikan studi dan meraih gelar Sarjana Ekonomi pada 1986. Kehausannya akan ilmu kemudian membawanya ke Amerika Serikat, ke University of Illinois Urbana-Champaign, tempat ia memperdalam ekonomi hingga meraih gelar Master of Science in Policy Economics pada 1990 dan gelar Ph.D in Economics pada 1992.
Bekal akademis yang kuat dan penelitian yang ia tekuni dalam bidang Ekonomi Moneter, Perbankan, dan Ekonomi Tenaga Kerja membuat namanya diperhitungkan di tingkat internasional. Puncaknya, pada awal Oktober 2002, ia terpilih sebagai Executive Director Dana Moneter Internasional (IMF), mewakili 12 negara Asia Tenggara. Sejak 1 November 2002, ia resmi menjalankan tugas tersebut, menjadikan dirinya salah satu tokoh ekonomi yang memiliki peran strategis dalam forum global.
Kariernya di dalam negeri mencapai babak penting ketika pada 5 Desember 2005 ia dilantik sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia. Dalam masa jabatannya, Sri Mulyani berhasil menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan terukur: menstabilkan ekonomi makro, menjaga disiplin fiskal, menurunkan biaya pinjaman, mengelola utang dengan hati-hati, sekaligus memperkuat kepercayaan investor terhadap Indonesia.
Pada 2008, ia dipercaya untuk mengisi posisi Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia. Dua tahun kemudian, dunia kembali menaruh kepercayaan kepadanya ketika ia diangkat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia pada 1 Juni 2010 sebuah jabatan prestisius yang menempatkannya di pusat perumusan kebijakan pembangunan global.
Pada 27 Juli 2016, Indonesia kembali memanggilnya pulang. Presiden Joko Widodo menunjuk Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja. Kinerja dan reputasinya membuatnya kembali dipercaya menjabat pada periode kedua pemerintahan yang sama, yaitu pada 23 Oktober 2019.
Kepercayaan itu berlanjut lintas pemerintahan. Pada 21 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto kembali menunjuknya sebagai Menteri Keuangan. Penugasan ini menjadikan Sri Mulyani satu-satunya tokoh yang empat kali menduduki jabatan Menteri Keuangan di kabinet yang berbeda, sebuah pencapaian yang mencerminkan kompetensi, integritas, dan dedikasi yang tidak diragukan lagi dalam mengelola keuangan negara.


















