Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Stok Beras Melimpah, Pemerintah Bakal Bangun 25 Ribu Gudang Darurat

Gudang penyimpanan beras milik Bulog Jabar. IDN Times/Istimewa
Intinya sih...
  • Menteri Pertanian membangun 25 ribu gudang darurat untuk menampung stok beras.
  • Perum Bulog telah serap 2.023.063 ton beras, tertinggi dalam sejarah 58 tahun.
  • Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah naik menjadi Rp6.500 per kilogram, dorong peningkatan produksi.

Jakarta, IDN Times – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan, pemerintah mulai membangun 25 ribu gudang improvisasi atau darurat untuk menampung beras hasil serapan Perum Bulog. Saat ini, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang Bulog telah menembus 3,6 juta ton dan masih terus bertambah.

Melimpahnya produksi beras nasional, kata Amran, menghadirkan tantangan tersendiri, yakni kapasitas gudang yang nyaris penuh. Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pembangunan gudang darurat dengan masa pakai 5–10 tahun, serta mempersiapkan pembangunan gudang permanen di setiap desa.

"Kami pastikan Bulog terus menyerap hingga kapasitas maksimal. Bahkan, kapasitas gudang telah ditambah 1,1 juta ton, dan saat ini sedang dibangun 25 ribu gudang improvisasi," kata Amran dalam keterangannya, Senin (12/5/2025).

1. Perum Bulog serap 2 juta ton beras dari petani lokal

default-image.png
Default Image IDN

Hingga Sabtu (10/5/2025), Perum Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi dalam sejarah serapan Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog.

Amran menyebut, capaian ini sebagai tonggak bersejarah dalam perjalanan penyerapan beras nasional. Ia menilai, pencapaian ini sebagai bukti nyata peningkatan kesejahteraan petani serta langkah konkret menuju swasembada pangan.

"Biasanya, serapan sebesar ini tercapai dalam setahun penuh. Namun, kini dalam waktu kurang dari lima bulan, kita berhasil melampauinya. Ini adalah lompatan eksponensial," ujar Amran.

2. Harga gabah kering di tingkat petani jadi Rp6.500 per kg

Ilustrasi petani menanam padi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Menurut Amran, seluruh capaian tersebut berasal dari hasil panen petani lokal, tanpa adanya impor beras medium sejak awal tahun. Dengan demikian, capaian ini menjadi bukti nyata kerja keras para petani serta efektivitas kebijakan yang diterapkan pemerintah.

Serapan pada April 2025 saja mencapai 1,06 juta ton, menjadikannya angka bulanan tertinggi sepanjang sejarah Perum Bulog. Amran menilai, keberhasilan ini tidak lepas dari strategi penyerapan agresif yang dijalankan Bulog.

Pemerintah juga telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram, naik dari HPP tahun 2024 yang sebesar Rp6.000 per kilogram.

"Harga ini memberikan nilai yang wajar bagi petani, meningkatkan pendapatan, dan mendorong peningkatan produksi," jelas Amran.

Selain itu, Bulog telah mengerahkan Tim Jemput Gabah yang bekerja sama dengan penyuluh pertanian, Babinsa, kelompok tani, hingga Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Penggilingan padi dari skala kecil hingga besar pun turut dilibatkan guna mempercepat proses pengadaan.

3. Stok beras nasional diprediksi tembus 4 juta ton di akhir Mei

default-image.png
Default Image IDN

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, produksi beras nasional diproyeksikan mencapai 18,76 juta ton hingga Juni 2025. Sementara itu, laporan USDA memperkirakan produksi Indonesia tahun ini akan menembus 34,6 juta ton, menjadikan Indonesia sebagai produsen beras terbesar di ASEAN.

Dengan serapan lebih dari 2 juta ton, Amran optimistis stok beras nasional bisa menembus 4 juta ton pada akhir Mei 2025.

"Angka ini belum pernah terjadi. Ini adalah kemenangan petani Indonesia," tegasnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us